Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan Setengah-setengah dalam Urusan Pekerjaan

13 Agustus 2020   11:37 Diperbarui: 13 Agustus 2020   12:02 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kubikleadership.com

Manusia memiliki kebutuhan yang dari waktu ke waktu selalu berubah dan bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan yang tidak sedikit itu, manusia harus obah, artinya mau bekerja.

Dalam bekerja sendiri terkadang bisa sesuai passionnya, terkadang sebaliknya. Berbeda jauh dari passionnya. Lalu bagaimana jika bekerja ternyata tak sesuai passion? 

Tanyakan pada diri sendiri dulu. Nyaman ataukah tidak dengan pekerjaan yang sudah ada di tangan. Jika nyaman, tekuni pekerjaan itu meski harus berangkat dari nol. Kita harus sadar bahwa keberhasilan tidak serta-merta diraih tanpa usaha dan keuletan. Jangan sampai bekerja setengah-setengah.

Jika bekerja setengah-setengah maka akan merugikan diri sendiri dan tempat kita bekerja saat ini. Merugikan diri sendiri karena seharusnya kita sudah bisa fokus pada bidang yang diminati, malah masih terkungkung pada pekerjaan yang hanya dilakoni setengah hati.

Bekerja bukan perkara coba-coba. Bekerja yang baik adalah terjun total pada bidang tadi. Jika ternyata tak nyaman, jangan korbankan diri sendiri. Lebih baik keluar dan mulai fokus pada bidang yang diminati. Paling tidak, jika bekerja sesuai bidang, tentu ketika bekerja akan sepenuh hati. Hasilnya pun tak akan mengkhianati proses. 

Ada banyak di sekeliling kita, dalam bekerja, tidak menyukai bidang tertentu tetapi memaksakan diri bekerja juga dan terkesan asal bekerja, hasilnya tak akan maksimal. Pagi berangkat kerja, siang entah ke mana. Tidak mau standby di tempat kerja.

Akibatnya tentu merugikan orang lain juga. Di samping itu, akan mengundang pikiran negatif rekan juga. Tentu ini menyebabkan kondisi yang tidak kondusif karena bekerja itu menuntut kekompakan. Tidak bekerja sendiri-sendiri.

Jika memang sulit untuk kompak, lebih baik menciptakan usaha sendiri. Dia bisa mengelola apapun sendiri sesuai keinginannya sendiri. 

Namun jika seseorang berprinsip tetap bekerja di lingkungannya bekerja, maka sebisa mungkin mengurangi aura negatif agar bisa berperan secara maksimal di tempat kerja.

Pertama, jalin kerjasama dan komunikasi yang baik di lingkungan manapun. Kerjasama dan komunikasi harus terjalin dengan baik, tak hanya di tempat kerja, namun jika ada kegiatan di luar kerja yang bisa mempererat komunikasi atau kerjasama ya laksanakan dengan baik.

Jika suatu saat kolega punya gawe ya bantu. Hindari perilaku yang hanya senang meminta tolong tetapi ketika dibutuhkan dalam kondisi tertentu malah tidak nongol. Jangan menjadi manusia yang ingin enaknya saja. Manusia egois itu sungguh tak menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun