Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan Setengah-setengah dalam Urusan Pekerjaan

13 Agustus 2020   11:37 Diperbarui: 13 Agustus 2020   12:02 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kubikleadership.com

Berlaku seperti dia ingin diperlakukan. Idealnya seperti itu. Jika hanya senang memanfaatkan orang lain, lama kelamaan orang akan jaga jarak. 

Jika berhalangan membantu orang lain, komunikasikan dengan baik. Jangan membuat alasan tak masuk akal. Contohnya tidak rewang dengan alasan pergi ke luar kota. Padahal tak pergi kemana-mana. 

Ada teman yang bercerita bahwa kolega tak datang membantu keperluan hajat. Tak ada masalah sebelumnya. Bahkan kolega tadi malah sering dibantu. Alhasil teman saya mulai jaga jarak.

Ringan tangan. Menjadi tim yang solid pastinya tidak mudah. Karakter individu yang sudah melekat terkadang sulit diubah. Ada individu yang ringan tangan, ada yang tidak.

Tentu kita ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain. Jika demikian ya harus berlaku yang sama. Sering-seringlah membantu orang lain baik di lingkungan keluarga, masyarakat dan lingkungan kerja.

Kedua, tidak rasan-rasan atau membicarakan kejelekan orang lain. Di manapun. Kita harus sadar bahwa tidak ada satupun manusia yang sempurna. Selalu ada plus minusnya. Saling melengkapi saja.

Berkaitan dengan ucapan, perlu juga menjaga diri untuk tidak bermuka dua. Jangan senang cari muka dengan cerita yang dibumbu-bumbui.

Membicarakan kejelekan orang lain tanpa berkaca pada perilaku diri, namanya tak tahu diri. Seolah dirinya sempurna. 

Ketiga, tidak iri pada capaian orang lain. Prestasi setiap orang pasti berbeda. Kita harus bijaksana menyikapinya. Jadikan capaian gemilang orang lain sebagai pemacu atau motivasi untuk lebih baik.

Bukan malah menjadikan iri dengki. Lalu membuat-buat cerita, seolah capaian orang lain karena caranya yang tidak baik atau tidak halal.

Akan lebih baik jika kita malah belajar dari proses orang lain dalam mencapai kesuksesan. Tentu keberhasilan tidak diraih secara instan. Ada jatuh bangun untuk mencapainya. Ada tangis duka yang mengiringi dan mungkin saja tidak kita ketahui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun