Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghukum Raja

25 Juli 2020   05:35 Diperbarui: 25 Juli 2020   05:24 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.mypurohith.com

Meri menuju danau di pinggir hutan. Di sana air sangat jernih tetapi permukaan airnya cukup dalam.

Meri mengumpulkan ranting dan akar pohon beringin yang ada di sekitar danau. Meri menganyam ranting dengan akar pohon beringin itu.

Meri tersenyum ketika anyaman ranting sudah jadi.

**

Meri berjalan menuju istana raja. Sambil bernyanyi-nyanyi. Teman-teman yang berada di sekitar jalan menuju istana raja terlihat heran.

"Hai, Meri. Bukankah ibumu akan menjadi makanan raja hari ini?" Tanya macan.

"Iya."

"Lalu kenapa kau malah terlihat bahagia?" Tanya jerapah.

"Benar. Harusnya kamu sedih, Meri," ucap kuda.

Meri tertawa.

"Ah...kalian. Pak Macan terlihat seram, suaranya keras. Tapi takut sama raja. Bagaimana sih?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun