Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cernak] Persahabatan Cemeng dan Kuthuk

30 Mei 2020   13:37 Diperbarui: 30 Mei 2020   14:01 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: steemit.com

Sebuah taman terlihat menghijau rerumputannya, bunga-bunga yang segar dan suara gemericik air dari saluran irigasi. Di taman itu bermainlah Cemeng dan Kuthuk. 

Ah iya. Mungkin ada yang belum tahu siapa Cemeng dan Kuthuk itu. Cemeng adalah anak kucing yang sangat lucu. Sedangkan Kuthuk itu anak ayam yang baru saja menetas dan bisa berjalan pelan. Terlihat menggemaskan bagi yang melihatnya.

Meski keduanya bukan satu jenis hewan mereka bisa bermain bersama. Mereka berkejar-kejaran, sesekali Kuthuk naik punggung Cemeng. Cemeng yang pemakan hewan atau ikan, bisa melindungi si Kuthuk si hewan pemakan biji-bijian dan cacing. 

Hewan lain di sekitar taman merasa senang melihatnya. Kalau makan bersama, Cemeng dan Kuthuk bersebelahan, tidak saling merebut. Tidak berusaha mengambil makanan satu sama lain.

Mereka sudah tahu kalau makanan mereka berbeda. Cemeng pernah mencoba mencicipi biji-bijian, tapi dia tidak bisa menelannya. Malah tersangkut di tenggorokannya. 

Begitu juga Kuthuk. Pernah mencicipi ikan di depan Cemeng. Tapi dia akhirnya merasa eneg sendiri dengan bau amis ikan.

**

Dahulu, Cemeng dan Kuthuk pernah marahan.

"Hueeekk... makanan nggak enak begini kenapa kamu makan, Meng?"

Cemeng yang sedang menikmati makannya, menoleh ke arah Kuthuk.

"Enak kok. Nih...aku makan ya!" Ucap Cemeng dengan santai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun