Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan, Harkitnas dan Idul Fitri dalam Bingkai Kesatuan

20 Mei 2020   00:15 Diperbarui: 20 Mei 2020   00:48 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: blog.tunaikita.com

Hari Kebangkitan Nasional, bertepatan tanggal 20 Mei. Momentum bersejarah ini mengingatkan kepada seluruh bangsa untuk bangkit dari segala permasalahan yang kini dihadapi seperti persebaran covid 19 yang belum juga berakhir, perekonomian yang lesu, kemiskinan, dan segala aspek kehidupan yang terganggu akibat persebaran covid 19 ini.

Mari kita kembali mengingat bagaimana para pendahulu berjuang untuk merdeka. Lepas dari cengkeraman penjajah. Berawal dari kebaikan bangsa Indonesia yang menerima bangsa Eropa yang datang. Namun balasan yang diterima bangsa Indonesia cukup pahit.

Wilayah dan kekayaan Indonesia diambil alih oleh bangsa Eropa. Menyadari jahatnya orang Eropa, bermunculanlah perjuangan kedaerahan. Karena kurangnya persatuan maka perjuangan ini menemui kegagalan.

Pada akhirnya mulailah perjuangan secara nasional. Awal kebangkitan persatuan di Indonesia muncul dari wadah Boedi Oetomo. Ya, Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei, menjadi tonggak perjuangan Indonesia dengan wadah organisasi. 

Tetapi bukan berarti mulai 20 Mei 1908, dengan lahirnya Boedi Oetomo, perjuangan sudah bersifat nasional. Wadah Boedi Oetomo masih bersifat tertutup, hanya kalangan tertentu saja yang bisa masuk organisasi, dan pada awalnya bersifat Jawa Sentris. 

Organisasi yang dipimpin oleh Wahidin Sudirohusodo ini merupakan organisasi dibentuk oleh para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). Adapun tokoh- tokoh  penting dalam organisasi Boedi Oetomo, antara lain Dr. Sutomo, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Gunawan Mangunkusumo.

Sebagai organisasi sosial budaya, tujuan Boedi Oetomo antara lain memajukan pengajaran, memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan, memajukan teknik dan industri serta menghidupkan kembali kebudayaan.

Namun pada perkembangannya, Boedi Oetomo mulai bergerak dalam bidang politik dengan menjadi anggota PPPKI (Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia). PPPKI merupakan suatu federasi partai-partai politik Indonesia yang terbentuk atas prakarsa PNI Sukarno, tepatnya tahun 1928. 

Kemudian Boedi Oetomo yang masih bersifat Jawa sentris, mulai terbuka untuk semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia.  Pada tahun 1931 Boedi Oetomo bergabung dengan PBI (Persatuan Bangsa Indonesia) dan membentuk Parindra( Partai Indonesia Raya) yang dipimpin Dr. Sutomo.

Itu sekilas tentang sejarah Boedi Oetomo yang menjadikan tanggal berdirinya diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia. Organisasi yang memperjuangkan kepentingan penduduk pribumi dari cengkeraman penjajah yang kejam.

Sudah sepantasnya apabila kita yang hidup di abad 21 mengenalkan kepada penerus bangsa tentang peristiwa yang menjadi awal perjuangan secara terorganisir dalam lingkup yang lebih luas. Setelah itu ada baiknya kita lebih gigih untuk memperjuangkan nasib bangsa dan negara karena nasib bangsa bisa berpengaruh terhadap sejahtera tidaknya rakyat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun