Saya adalah pendidik. Orang yang seharusnya menjadi contoh, dalam berucap dan bertingkah laku, termasuk dalam tulisan. Akan menjadi beban moral bagi saya ketika saya tidak menggunakan bahasa Jawa sesuai pakemnya.
Saya memerankan diri sebagai sosok yang harus bisa ditiru. Jika hal yang ditiru saja salah, maka bagaimana dengan peserta didik saya. Setidaknya saya masih ingat bahwa ada peribahasa yang mengatakan guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Jika guru saja salah, murid akan semakin salah.Â
Hobi saya memang menulis. Akan tetapi visi, misi dan tujuan saya harus jelas dan membawa manfaat bagi orang lain, termasuk anak didik. Saya sadar bahwa tulisan merupakan investasi bagi saya. Investasi yang baiklah yang saya utamakan.