Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

[Event Semarkutiga] Cara Merangsang Kreativitas Anak

7 Februari 2020   12:01 Diperbarui: 7 Februari 2020   12:17 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: republika.co.id

Setiap individu yang terlahir ke dunia sudah pasti dibekali dengan cipta, rasa dan karsa. Manusia dibekali akal dan pikiran yang harus dipadukan dengan kecerdasan hati.

Sejak anak-anak manusia telah memiliki keinginan, mimpi, harapan, cita-cita. Kesemuanya dipengaruhi oleh bakat tiap individu.

Individu yang berbeda memiliki bakat yang berbeda. Ada yang berbakat dalam bidang seni, eksak, olahraga dan sebagainya. Meski begitu bakat-bakat itu menunjukkan bahwa setiap anak memiliki intelektual yang berada di atas rata-rata. Tentunya sesuai bidangnya. 

Kita tidak bisa memaksa seseorang yang ahli dalam beberapa bidang sekaligus. Hal yang terpenting, ketika kita menjadi seorang guru atau orangtua maka harus memotivasi terus akan bakat masing-masing anak.

Guru atau orang tua tidak boleh membandingkan satu sama lain pribadi seorang anak. Ada anak yang berbakat di bidang eksak tetapi dunia olahraga dia tidak tahu dan sebagainya. Biarlah anak menentukan dan mengasah keinginan, bakat yang dimilikinya.

Jika anak kreatif dalam hal-hal tertentu, biarkan mereka mengeksplorasinya. Tak perlu dilarang secara berlebihan. Yang penting adalah kita mengarahkan dan membenahi jika ada sesuatu yang sedikit menyimpang. Di sini peran komunikasi antara guru atau orangtua dengan anak atau siswa sangat tinggi. Orangtua yang baik adalah orangtua yang demokratis artinya mau berbicara dan mendengar keinginan anak.

Terkait dengan itu, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan, agar kreativitas anak tetap dan terus berkembang.

Pertama, berikan motivasi atau dorongan untuk bereksplorasi. Anak harus diberikan ruang untuk mengembangkan kemampuan bakatnya. Orangtua atau guru tidak boleh berambisi untuk membentuk anak dengan keseragaman bakat.

Anak mengembangkan bakat melukis. Sumber gambar: sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id
Anak mengembangkan bakat melukis. Sumber gambar: sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id
Kedua, atur jadwal yang tidak terlalu ketat. Anak, terutama yang sudah bersekolah, pasti sudah memiliki jadwal yang lumayan setiap harinya. Jika anak memiliki satu bakat maka tidak perlu dicekoki dengam jadwal ekstra atau les yang tidak disukainya. Hal itu sangat menyiksa dan melelahkan bagi anak. Akhirnya hasil yang diperoleh pun tidak akan maksimal.

Ketiga, biarkan anak "sendirian". Seorang anak akan selalu tumbuh dan berkembang. Saat masih kecil, anak bisa saja kita ajak dalam berbagai acara keluarga. Seiring bertambahnya usia, perlakuan itu harus dikurangi.

Biarkan anak mandiri. Kebersamaan keluarga tidak bisa selamanya dilakukan. Ini harus disadari orangtua. Biarkan mereka sendiri pada waktu-waktu tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun