Di rumah, Ahsan menceritakan pengalamannya hari ini dengan perasaan khawatir. Tetapi dia merasa lebih baik jujur seperti yang dikatakan bu guru di sekolah.
"Tak apa-apa, sayang. Lain kali kamu nggak boleh sombong. Jangan lupa, latihan lari terus ya. Kan kamu bilang, kamu ingin ikut Asean Games..."
"Ibu nggak marah?"
Ibu Ahsan tersenyum. Dianggukkan kepalanya. Ahsan memeluk ibunya.
"Terimakasih, ibu. Aku janji, nggak akan sombong dan aku akan latihan terus..."
Ibu Ahsan mengusap punggung Ahsan.
"Tapi, bu. Bagaimana dengan janjiku menraktir teman sekelas?"
Ahsan kembali ingat janjinya.
"Kan kamu punya tabungan, hasil kejuaraan, Ahsan. Gimana kalau kamu manfaatkan untuk menraktir temanmu? Itung-itung buat syukuran atas prestasimu selama ini..."
Ahsan melepas pelukannya. Dia menatap ibunya yang menyayanginya itu.
"Oke, buuu!"Â