Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis, Dunia yang Menyenangkan

10 Januari 2020   07:07 Diperbarui: 10 Januari 2020   07:13 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: bincangsyariah.com

Menjelang masuk kerja semester genap tahun ini, salah seorang teman membagikan link tentang program tahunan dari yayasan, yaitu program dana hibah PTK dan PTS untuk guru dan Kepala Sekolah Yayasan.

Beberapa kali saya mengajukan proposal sesuai jadwal yang ditentukan dan lolos. Sayangnya saya tidak bisa mengikuti lokakarya selama tiga hari. Dengan begitu saya gagal mengikuti seluruh rangkaian program yayasan tingkat provinsi. Kecewa pastinya. 

Namun ada alasan yang mengharuskan saya tidak melanjutkan rangkaian program. Ada undangan yang tak kalah penting yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan jadwal lokakarya. 

Tahun inipun sebenarnya saya cukup senang dan berencana untuk mengikuti program yang sama. Lagi-lagi tahun ini saya tak bisa mengikuti program tadi. Yang jelas, pengiriman proposal begitu mepet waktunya.

Selain itu, pembelajaran semester genap baru saja dimulai dan belum saya temukan permasalahan yang berat. Jadi, saya tak mungkin gegabah membuat atau menulis proposal karya ilmiah.

Menulis karya ilmiah tak semudah menulis esay. Meski sama-sama harus bisa dipertanggungjawabkan, namun dalam penulisan karya ilmiah ---PTK--- jelas membutuhkan banyak buku referensi. Harus ada landasan kajian pustaka yang relevan. Tak sekadar menceritakan tentang kesulitan dalam pembelajaran.

Meski saya agak kecewa, namun yang jelas, dalam keyakinan saya, menulis PTK tak harus menunggu ada program dari yayasan di tingkat provinsi. Yang penting, selama proses pembelajaran guru jeli dalam menangani masalah yang muncul.

Itu cara saya untuk menghibur rasa kecewa saya. Selain itu saya luangkan waktu untuk menulis esay atau artikel. Mengenai kualitas tulisan pastinya saya tidak bisa mengukur sendiri. Orang lainlah yang bisa menilai berkualitas atau tidaknya artikel saya.

Tentu saja ada rasa tidak percaya diri yang hinggap di hati dan pikiran saya. Namun setidaknya saya sebagai seorang pendidik juga harus bisa membiasakan diri saya untuk mencintai dunia literasi.

Karya-karya itulah yang bisa menjadikan motivasi bagi anak didik untuk mau belajar juga. Jika bu guru belajar terus, maka siswa bisa melakukan hal yang serupa.

Menularkan hobi menulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun