Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nak, Yakinlah Bahwa Ini Bentuk Perhatianku terhadap Hak Kalian

10 Desember 2019   22:02 Diperbarui: 10 Desember 2019   22:27 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bekerja di sebuah instansi pendidikan, pastilah berhadapan dengan siswa. Tingkah polah siswa yang menguji kesabaran dihadapi pendidik hampir setiap hari. Pada hari tertentu A berulah sementara siswa lain tertib. Di lain hari si A ikut tertib namun X yang berulah, dan seterusnya.

Meski menghadapi ulah seperti itu, pendidik tetaplah melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar sekaligus pendidik siswa. Dalam melaksanakan kewajiban itu, pendidik jelas memedulikan hak siswa sekalipun bagi siswa terkadang nilainya tak lebih dari sebuah kungkungan. 

Siswa baik dari tingkat dasar, maupun menengah sering merasa terbebani dari hal yang dilakukan pendidik atau gurunya. Kerapian rambut, berpakaian, disiplin mengerjakan tugas dari guru dinilai menyiksa.

Tak jarang guru dianggap sebagai sosok yang galak. Para siswa kurang memerhatikan hubungan sebab akibat dalam proses pembelajaran. Padahal guru atau pendidik mati- matian memberikan hak siswa. Guru atau pendidik menyadari bahwa dirinya adalah pelayan bagi siswa. Karenanya dia berusaha untuk memberikan pelayanan, perhatian dan kasih sayang layaknya seperti memperlakukan anak sendiri.

Seperti halnya anak- anak dalam keluarga. Terkadang siswa merasa iri kepada siswa dari sekolah lain yang pulang lebih awal. Hal ini karena sekolah kami yang berada di bawah yayasan, ada tambahan jam pelajaran. Jadi siswa pulang lebih akhir daripada siswa di sekolah negeri.

"Bu, kok kita pulang paling akhir terus..."

Salah seorang siswa mengeluarkan uneg- unegnya. Saya tersenyum dan menjelaskan perbedaan mereka dengan siswa sekolah lain. Disamping itu, saya menekankan bahwa mereka harus bahagia ketika pendidik atau guru melaksanakan kewajibannya secara maksimal.

"Nak, yakinlah. Yang bu guru lakukan ini adalah bentuk perhatianku akan hak kalian..." itu yang saya tekankan kepada para siswa saya. Dengan begitu mereka tak protes- protes lagi karena pada dasarnya mereka mendapatkan perhatian ---hak mereka--- sebagai siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun