"Dilempari kedondong, bu...sama siswa yang laki- laki..."
Kulihat dahi bu guru berkerut.Â
"Kalian semua itu bersahabat. Tapi kenapa bisa siswa putra melempari kedondong ke Fira...?"
"Lha mereka duluan yang melempari kami, bu guru..."
"Maksudnya bagaimana?"
"Tadi kami main ayunan, bu. Terus tiba- tiba yang putri melempari kami dengan kedondong..."
"Kan ayunannya ada tiga. Kenapa nggak gantian mainnya?"
Bu guru menghela nafas panjang. Aku tahu pasti bu guru sedang menahan emosinya.
"Iya, bu guru. Kami cuma pakai satu ayunan tadi. Mereka saja yang serakah, bu guru. Kami tak mau kalau tiga ayunan untuk mereka semua..."
Pandangan bu guru disapukan ke seluruh siswa.Â
" Berarti kalian juga sama saja. Siswa putra dan putri sama salahnya..."