Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Wajah Tuaku Mirip Ibuku"

18 Juli 2019   21:34 Diperbarui: 18 Juli 2019   22:07 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: klikdokter.com

Sejak beberapa hari ini di beranda sosmed, IG tengah marak para pengguna yang mengupload wajah di masa tuanya. Sebuah aplikasi yang unik dan seru pastinya. Saya tak akan mengatakan mereka yang mengikuti tren itu sebuah kesalahan. Saya tak menghakimi dengan pandangan negatif. Bukan. Karena itu ada pada pilihan masing-masing yang harus dihormati.

Mungkin saja kalau ada aplikasi serupa beberapa tahun yang lalu, saya juga ikut larut pada hal seperti itu. Bisa jadi jiwa muda saya akan penasaran tingkat dewa beberapa tahun yang lalu. Namun kini seiring perjalanan waktu, saya sedikit malu melakukan itu. Karenanya saya simpan saja rasa penasaran saya. Jujur saya sebenarnya juga penasaran. Namun saya berpikir, toh nanti pasti akan tua juga. 

Ini status pada akun FB saya malam ini.

Menua itu sudah lumrah, tak perlu penasaran pada wajah masa depan alias wajah tua. Nikmati masa muda di usia kepala 3. Paling2 mirip sama wajah ibu...(ibuku cantik...)==>dadi pede banget. 

Biar besok bisa mengenang betapa imutnya wajah...hihihii...

Ketika saya penasaran maka saya cukup memandang wajah ibu saya. Meski sudah menua dan kondisi kurang fit karena serangan stroke beberapa tahun yang lalu, saya melihat guratan kecantikan ibu. Dan itu terbukti dengan foto ibu di masa muda. Sampai kapanpun ibu selalu cantik, bagi saya. Dialah bidadari tak bersayap yang telah membesarkan saya dan saudara ---kami 4 bersaudara---.

Ah..sebenarnya kalau dibandingkan dengan ibu, wajah saya pun tak terlalu mirip. Cuma karena saya adalah anaknya ya saya anggap diri saya mirip ibu. 

Meski dari segi kesabaran, keanggunan dan beribadah saya tertinggal sangat jauh. Sampai setiap saya mengunjungi ibu bersama si kecil, tak ada jemunya menasehati urusan ibadah, membimbing anak, dorongan untuk umrah atau beribadah haji. Ibu sangat memperhatikan itu. 

Kembali ke tren foto masa tua,  ada beberapa sahabat juga ada yang mengunggah story yang mengatakan tak perlu penasaran dengan raut wajah kelak di masa tua.

Banyak yang majang foto muka tua, aku ga melu melu ah, pilih muka imut terus aja 

#gamautua (puji)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun