Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Keputusan

11 Juli 2019   05:18 Diperbarui: 11 Juli 2019   05:41 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict: jualcincintunangan.com

Ayah Husna dan Dino akhirnya bertemu. Dino ingin bertemu Intan ---istri ayah Husna--- dan anaknya. Mereka bicara empat mata. Aku sendiri tak mau terlalu mencampuri urusan mereka berdua. 

Aku berusaha dan belajar untuk membunuh rasa cemburu pada ayah Husna. Aku tahu posisiku. Aku bukanlah siapa- siapa bagi ayah Husna. Aku hanya bagian dari masa lalunya saja.

Jika akhir- akhir ini sering terjadi komunikasi antara aku dan ayah Husna, semata- mata demi kebahagiaan Husna. Biarlah Husna merasakan kasih sayang ibu dan ayahnya.

Sisi romantisme yang kadang terjadi, kurasa hanya sebuah kesalahan dan ketidaksengajaan. Aku sadar bahwa aku dan ayah Husna tak mungkin bersatu lagi. Akan ada banyak pihak yang terluka jika kami nekat untuk menyempurnakan kisah kami.

*

Kulihat kedua lelaki itu bersitegang. Entah apa yang dibicarakan. Biarlah mereka selesaikan permasalahan yang mendera mereka. Aku hanya melihat dari bangku yang cukup jauh dari tempat mereka bicara.

Sesekali keduanya melihat ke arahku. Tatapan ayah Husna menggambarkan rasa kesal. Sementara Dino tersenyum sinis ke arah ayah Husna. Jika aku boleh memilih, rasanya aku ingin pergi dari tempat ini. Aku tak ingin menyaksikan perseteruan mereka berdua.

Sampai akhirnya ayah Husna menggebrak meja di hadapannya. Lalu kedua tangan ayah Husna mencengkeram kerah Dino.

**

"Dia lelaki kurang ajar. Seenaknya mau mengambil Intan dan Dewi..."

Ayah Husna mulai bercerita tentang Dino. Wajah ayah Husna terlihat tegang. Sepertinya dia memang tak merelakan anak dan istrinya lepas dari sisinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun