Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Virus Berbahaya untuk Anak Itu Bernama Gadget

8 April 2019   11:55 Diperbarui: 8 April 2019   12:01 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict: bangka.tribunnews.com

Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Di tangannya kelak bangsa ini dipegang dan dimajukan. Merekalah tumpuan kejayaan bangsa Indonesia di mata dunia. 

Anak yang merupakan kebanggaan keluarga akan mengalami berbagai hambatan yang berhubungan dengan tumbuh kembang mereka baik secara fisik serta psikologisnya. Virus yang sangat cukup berbahaya bagi anak saat ini adalah gadget. 

Anak yang semula begitu keranjingan tayangan televisi mulai beralih pada gadget. Hal ini sebenarnya tak sepenuhnya merupakan kesalahan anak. Anak terbiasa melihat orangtua atau orang dewasa lainnya yang berada di sekitarnya. Mereka hanya meniru dan tertarik dengan kebiasaan orangtua atau orang dewasa di sekelilingnya. 

Oleh karenanya untuk mengurangi dampak buruk dari virus gadget ini maka ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Apalagi ditinjau dari kesehatan, dari seringnya "mengonsumsi" gadget maka kesehatan mata bisa terganggu akibat radiasi. 

Tanggungjawab Orang tua

Pendidikan pertama yang didapatkan anak adalah berasal dari orangtua. Ini tak dapat dipungkiri. Orangtualah yang bertanggung jawab atas karakter, perbuatan anak termasuk kecintaan anak terhadap gadget. 

Anak pastinya tertarik dengan gadget karena mereka terbiasa melihat orangtuanya asyik mengutak-atik gadgetnya. Apalagi anak dikenalkan dengan video yang tadinya mungkin bertujuan untuk menghibur anak agar tidak rewel. Akan tetapi langkah ini sebenarnya tidak tepat. Secara tak sengaja orang tua meracuni anak dengan cekokan hiburan. Padahal langkah tadi berdampak buruk bagi pertumbuhan anak. 

Jadi ada baiknya untuk menghibur anak yang baru rewel anak diajak bermain di luar rumah,  ajak mereka untuk menikmati udara segar di taman atau melakukan aktivitas lain. Jalin kedekatan secara fisik dan emosional terhadap anak agar anak merasa terhibur hatinya. 

Selain itu orang tua perlu memberikan buku-buku yang sesuai dengan usianya. Tujuannya agar anak mencintai dunia literasi. Ini akan membawa dampak luar biasa bagi anak di kelak kemudian hari. Mereka akan terbiasa membaca dan wawasannya lebih luas. 

Biarkan Anak Bersosial

Bagi anak bersosial sangat baik untuk melatih jiwa sosial, bekerjasama, simpati, empati kepada sesama. Melatih emosi ketika berhadapan dengan temannya akan baik untuk masa depannya. Mereka akan terbiasa menghormati perbedaan dan mengolah perasaannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun