Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Seri Gesang-Sherly: Sesalku

12 Desember 2018   04:41 Diperbarui: 28 Juli 2019   09:44 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ibuku belum juga pulang sampai malam-malam begini. Ah kenapa pula juga beliau lama menjenguk Sherly. Kutelepon ibu, tapi tak diangkat. Mungkin saja beliau masih kesal denganku yang tidak mau mengantar ke Wonosari.

Ayah juga menanyakan perihal belum pulangnya ibu.

"Mau ibumu pamit gur arep sedhilit le tilik mantu. Kok durung bali...", (Tadi ibumu pamit sebentar untuk jenguk menantu. Kok belum pulang...).. Kudengar nada khawatir ayahku.

"Mungkin dalam perjalanan, yah.."

Ayah terus resah. Ya aku tahu beliau tak bisa ditinggal dalam waktu lama. Ayah dan ibuku selalu berusaha memberikan contoh hidup rukun kepadaku. Ayah telepon berulang kali tapi tak diangkat.

"Kalau ibumu di perjalanan pasti pegang HP. Kok ini nggak ada respon..."

Di tengah kegalauan ayah, beliau tiba-tiba ingat Pakdhe Yono yang mengantar ibu. Ayah menelepon Pakdhe Yono. Ayah menjauhiku. Dalam urusan telepon memang ayah selalu menerima atau telepon di tempat yang sepi.

Ayah tampak serius bicara dengan Pakdhe Yono. Entah apa yang dibicarakan. Aku tak berani menguping pembicaraan mereka. Sampai akhirnya ayah menutup teleponnya.

Ayah bergegas mencari jaket dan mencari kontak mobil.

"Ayah mau kemana?", Tanyaku hati-hati. Dalam hatiku penasaran dan merasa khawatir. Jangan-jangan terjadi sesuatu dengan ibu. Aku akan merasa sangat bersalah kalau terjadi hal buruk pada ibu.

"Istrimu di Rumah Sakit. Besok dia kuret. Ibumu menemani Sherly...", Terang ayah sambil menuju parkiran mobil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun