Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sumpah Pemuda 1928, Masihkah Relevan?

27 Oktober 2020   17:27 Diperbarui: 27 Oktober 2020   17:36 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Duapuluh delapan Oktober selalu kita peringati sebagai hari SUMPAH PEMUDA". Pada naskah sumpah pemuda itu terdapat kata "Indonesia".

NAMA INDONESIA UNTUK KEPENTINGAN KOLONIALIS

Pada tahun 1850, James Richardson Logan, mencetuskan nama Indonesia melalui karya ilimiah "Journal of Indian Archipelago and Eastern Asia". Pada tahun yang sama, 1850, Earl George Samuel Windsor dalam karya "On The Leading Characteristic of the Papuan anda Malay -- Polynesia Nations" mengusulkan nama khusus bagi warga kepulauan Melayu/Hindia Belanda, yaitu Indunesia. 

Pada tahun 1884, Adolf Bastian, Guru Besar Etnologi di Universitas Berlin, memomulerkan nama Indonesia di kalangan sarjana Belanda melalui karya "Indonesien, Order Die Inseln Des Malayschen Archipe". 

Tetapi Logan, Windsor, dan Bastian mencetuskan nama Indonesia untuk keperluan membedakan wilayah koloni, tidak berkaitan dengan wawasan kebangsaan Indonesia merdeka.

INDONESIA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN

Pada tahun 1924, pelajar Indonesia di Belanda mengubah nama organisasi dari "Indische Vereeniging" menjadi "Indonesische Vereeniging". Pada tahun yang sama, Koran organisasi bersalin nama dari "Hindia Poetra" menjadi "Indonesia Merdeka". Pada tahun 1924, karya Tan Malaka diterbitkan di Rusia, judulnya: "Indonezija, ejo mesto na proboezdajoesjtsjemsja vostoke (Indonesia, Tempatnya di timur yang sedang bangkit)". 

Pada Tahun 1925, Datuk Ibrahim Tan Malaka menerbitkan buku yang diberi judul "Naar de Republiek Indonesia". Pada karya ini, bahkan Tan Malaka sudah menggagas bentuk pemerintahan Indonesia Merdeka itu haruslah Republik. 

Pada tahun 1927, Ir Soekarno dan Tjiptomangunkusumo mendirikan gerakan politik yang diberi nama "Perserikatan Nasional Indonesia" yang belakangan diubah menjadi "Partai Nasional Indonesia". 

Pada 22 Maret 1928, Muh Hatta menyampaikan pleidooi (pembelaan) di depan pengadilan Belanda di Den Haag. Judul pembelaannya: "Indonesia Vrij (Indonesia Merdeka)"

SUMPAH PEMUDA, MENYEMPURNAKAN WAWASAN KEINDONESIAAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun