Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menunggangi Corona

6 Maret 2020   13:40 Diperbarui: 6 Maret 2020   14:08 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Begitupun kala saya hendak memborong hand sanitizer, itu bisa dipidanakan, bah. Mengapa bukan produksi masker yang diperbanyak? mengapa bukan produksi sabun yang digenjot?

Sekunder: Nafsu. bangkitnya nafsu berburu rente, bangkitnya nafsu berburu panggung. Berita dua warga depok positif terinfeksi virus, sebetulnya masih bersifat lokal. Tetapi wabah berburu rente langsung menyebar dari Sabang sampai ke Merauke. Hanya sekejap, stok masker di Jakarta lenyap, kalau ada, harga meroket seribu persen. Satu dus masker isi 50 pcs ditawarkan senilai empat ratus ribu rupiah.

Nafsu naik panggung juga meledak, bahkan sering tidak berkaitan dengan virus, atau hanya dikait-kaitkan. Enam bulan ke depan, rezim pemerintah yang sekarang akan jatuh, gegara virus corona. Tak berkaitan, tidak masalah, tetapi sudah menjadi viral, gue kini terkenal, kata orang yang mengatakan itu.

Bahkan, virus corona adalah tentara Allah. Viral dan membuat nama terapung ke permukaan. Orang itu kini sibuk mengklarifikasi maksud dari tentara Allah, sebab wabah yang sama sedang meningkat di wilayah Timur Tengah.

Virus masuk ke Indonesia karena makan daging babi. Padahal, di awal disebut bahwa virus berasal dari ikan laut, lalu dari kelelawar, lalu dari trenggiling, kini karena daging babi. Belum sempat viral, terbetiklah berita bahwa pejabat senior di Iran meninggal karena terinfeksi virus corona. Kini, cara termudah untuk menjadi viral, atau menjadi sangat terkenal, adalah dengan menunggangi virus corona.

Panik dan Nafsu berkelindan menjadi satu. Informasi yang (sengaja) samar dan saling berkebalikan, itu membuat panik. Orang yang bernafsu naik panggung memanfaatkan kepanikan untuk menciptakan keviralan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun