Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menunggangi Corona

6 Maret 2020   13:40 Diperbarui: 6 Maret 2020   14:08 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kalau di negeri ini, virus corona menimbulkan berbagai akibat. Masalah di tenggorokan dan paru-paru, itu akibat yang ketiga, tersier bukan primer.

Primer : Kepanikan, disebabkan karena informasi yang, sudah samar, simpang siur pula. Seorang di Cianjur meninggal terduga karena corona, katanya. Orang itu sudah sejak 10 tahun yang lalu menderita sesak nafas, kata yang lain lagi.

Jadi yang betul yang mana, meninggal karena virus corona, meninggal karena penyakit sesak nafas yang sudah lama diidap, atau meninggal karena keduanya sekaligus?. Mungkin, kita masyarakat kecil tidak akan pernah tau secara pasti, nasib. Ratusan orang di DKI sedang dalam pengawasan karena dicurigai membawa virus.

Siapa dan dimana?, .. katanya itu tidak boleh diumumkan. Lantas, bagaimana kami rakyat kecil bisa menghindari kontak dengan mereka yang kalian curigai itu?, sementara salah satu nasihat dari dinas kesehatan adalah menghindari kontak dengan penderita, bagai mana caranya jika kami tidak tau siapa yang terduga itu? .... aneh kan?

Pihak dinkes berkata, virus di luar tubuh bertahan 15 menit, pihak lain berkata bisa bertahan 9 jam, pihak lainnya lagi berkata bisa 14 hari, .... bah. Mana yang betul, helo helo .....

Racikan jahe, temulawak, kayu manis bisa mengobati penderita. Lalu, belum ditemukan obat dan vaksinnya, tetapi katanya seribu orang lebih sembuh.

Beredar WA, katanya langsung dari dua orang dari depok yang dinyatakan positif terinfeksi virus bangsat, bahwa hingga kini mereka belum pernah ditunjukkan hasil pemeriksaan.

Pemkot Depok merilis berita, kedua warga Depok itu kini dalam keadaan stres. Bukan begitu, kata dinkes. Mereka sudah ditunjukkan hasil pemeriksaan, dan keadaan mereka sekarang baik-baik saja. Bah .... mana yang harus dipercayai?

Pada tahap awal, kalin menyuruh kami memakai masker. Tetapi kini masker kosong, dan kalian menangkapi orang yang memborong masker. Kami borong masker karena kami panik, kami panik karena kalian tidak pernah menjelaskan sejelas-jelasnya. Setiap ahli mengatakan hal berbeda, begitu juga yang berwenang.

Sering-seringlah cuci tangan pakai sabun, paling tidak sekali setiap 15 menit, begitu kalian katakan. Lalu, bukan sabun biasa, tetapi yang mengandung antiseptik, alkohol dengan kadar 70% ke atas.

Jadi, kalau saya bekerja di luar sana selama 8 jam satu hari, saya harus mencuci tangan minimum 32 kali dengan sabun yang mengandung antiseptik. Berarti saya harus punya stok, untuk diri saya sendiri, belum lagi stok untuk keluarga saya. Maka, saya boronglah sabun antiseptik sebanyak satu dus, lalu kalian ancam saya dengan pidana penimbunan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun