Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang Gila

12 Juni 2018   12:55 Diperbarui: 12 Juni 2018   13:07 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kegilaan dengan telanjang bulat berjalan di keramaian hanyalah satu jenis kegilaan. Pada hal, katanya sih, menurut ilmu psikologi, jenis gila ada dua ratus lebih. Jadi, siapa saja yang pergi ke psikolog akan mendapati dirinya terdampar di salah satu jenis gila, sedang psikolognya itu sendiri terdampar di jenis yang lain.

Andai klien dan psikolog terdampar di jenis gila yang sama, mereka jadi bersepakat bahwa semua selain mereka berdua adalah "orang gila". Maka paling baik adalah waraskan dirimu sendiri tanpa bantuan siapapun atau apapun.

Jenis gila paling berbahaya dan mengancam adalah psikopat. Kecerdasan yang jauh  melebihi kecerdasan rata-rata yang umum, membuat sang psikopat merasa bahwa dia adalah serigala yang berhak dan wajib memangsa yang lain. Berbeda dengan harimau yang mahluk penyendiri, serigala adalah mahluk sosial yang bergerombol menggonggong ke arah bulan purnama pada malam yang gelap, seram.

Bayangkan, ancaman sosial yang timbul apabila sejumlah psikopat berkumpul pada suatu wadah, bisa organisasi semua jenis, atau bisa juga Partai Politik. Celakanya, psikopat itu juga ada beberapa jenis, untungnya, setiap jenis saling memangsa.

Di sebuah buku saya baca bahwa orang yang berharap memperoleh hasil yang berbeda tetapi dengan cara yang sama seperti sebelumnya, itu adalah orang gila. Kampret, ini sangat menyinggung diri saya sendiri. Saya memang sering berharap hasil tahun ini berbeda dengan tahun lalu pada hal cara kerja saya sama saja dengan tahun lalu, lantas saya disebut gila? ......

Tetapi saya sedikit terhibur oleh realitas bahwa bukan hanya saya yang seperti itu, sangat banyak atau hampir semua. Kita semua ternyata adalah gerombolan orang gila yang diselaputi kegilaan.

Menjelang pilpres 2019 saya makin terhibur oleh fakta bahwa saya tidak sendirian gila. Banyak sekali orang yang cara kampanyenya sama seperti pilpres 2014, tetapi mengharapkan hasil yang berbeda di pilpres 2019.

Fitnah, menyebar hoaks, membangkitkan sentimen SARA, menunggangi ayat Tuhan, meski gagal di tahun 2014, cara yang sama digunakan menjelang pilpres 2019 dengan harapan besar akan berbeda hasilnya. Disebut apakah yang seperti ini?.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun