Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dialog Imajiner, "Kill All Tengkulak"

19 Maret 2018   19:02 Diperbarui: 19 Maret 2018   19:24 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku berdialog dengan sesosok imajiner :

Di negeri dimana ikan dan udang menghampiri dirimu, kok malah rakyatnya mati mengenaskan karena kelaparan dan kurang gizi, ayo apa jawabmu kawan?

Karena tengkulak kawan, karena mafia kawan. Ikan dan udang yang hendak menghampiri rakyat mereka cegat, mereka sapu bersih sampai ke anak-anak ikan dan bayi-bayi udang. Yang tersisa hanya terumbu karang yang rusak.

Lantas, di negeri dimana tongkat dan kayu menjadi tanaman, kok masih harus mengimpor beras, kok masih menyisakan rakyat yang mati kelaparan?

Juga karena tengkulak kawan, selain mafia pemburu rente dari fee impor. Mereka memporakporandakan data agar pemerintah membuka keran impor, lihat, di musim panen gabah petani terlantar, harganya anjlok sampai di bawah biaya pokok produksi.

Lantas, kenapa harga gas di dekat lokasi tambang justru lebih mahal dari harga gas di Jakarta, kota yang sangat jauh dari lokasi tambang gas, bisa kau jelaskan?

Sama saja kawan, tengkulak dan mafia. Kenapa tempat pengolahan gas harus jauh dari lokasi tambangnya?, mafia kawan, mafia. Kalau dibuat dekat, usaha angkutan milik para mafia kehilangan proyek lalu mati suri. Jadi, memang harus jauh.

Kalau yang ini, kenapa di negeri beragama dan berpancasila terdapat begitu banyak pecandu narkoba, tengkulak lagi?

Ya, tengkulak dan mafia. Kau pikir narkoba itu datang begitu saja, atau sekedar kesasar ke sini?. Tidak, narkoba datang karena ada yang memanggil-manggil, narkoba masuk karena ada yang mengorder, dari dalam negeri ini kawan, dari dalam.

Dari tadi untuk semua hal engkau selalu bilang karena tengkulak dan karena mafia, tidak adakah hal lain selain tengkulak dan mafia?

Memang hanya itu kawan, hanya yang dua itu. Hanya saja pemahamanmu terhadap tengkulak sangat dangkal kawan. Kau pikir tengkulak itu hanya yang berwujud orang, kau pikir mafia itu hanya yang berwujud orang, tengkulak yang kau tahu hanya orang yang memberi pinjaman dengan bunga mencekik, orang yang mengijon padi di sawah, orang yang menjadi makelar proyek. Tidak kawan, sama sekali tidak. Kalau dia orang, mudah disembelih, tetapi ini organisasi, lembaga, institusi, badan, atau apalah namanya. Bahkan, sebagian dari tengkulak dan mafia itu justru lembaga yang bernaung di bawah undang-undang.

Bah, mengerikan sekali itu kawan, lantas apa saranmu?

Kill all tengkulak, kill all mafia, everywhere, everytime. Just do it.

?????????

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun