Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bisnis Ganjil Genap

9 Maret 2018   13:35 Diperbarui: 9 Maret 2018   17:14 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itulah, kawan, makanya saya bilang ide ganjil-genap itu sangat cemerlang. Lihat, kau sendiripun mengakuinya, ya kan?

Oh, no. Itu tetap ide frustasi. Karena kalian tidak sanggup menyediakan bus umum yang nyaman, tepat waktu, jangkauan rute yang luas, jumlah bus yang mencukupi, maka kalian meminjam kekuasaan untuk memaksa masyarakat agar berpindah ke bus umum. Jawab saya.

Lagi pula yang kau sebut menyebabkan kemacetan berkurang, kemacetan di mana?, hanya di jalan tol itu saja. Sebenarnya yang kalian pedulikan hanya jalan tol, tetapi jalan umum, karena tidak berbayar, kalian tidak ambil pusing kan?. Nanti, begitu ide frustasi ganjil-genap itu diterapkan, kau tahu yang terjadi kawan?, jalan raya inspeksi saluran kalimalang akan sangat menderita beban berat peralihan dari tol. Di jalan itu banyak terjadi penyempitan karena pembangunan tol becak kayu yang belum tuntas. Nah, kawan, pernahkan kalian pikirkan itu? Tanya saya.

Nah itulah, di situ kan ada juga tol, tol becak kayu. Orang yang ngotot tetap membawa kendaraan pribadi bisa lewat tol becak kayu itu, sederhana kan? Jawab teman saya.

Itulah maksud saya kawan, ide ganjil-genap itu sekedar ide bisnis untuk meningkatkan daya guna tol becak kayu yang pendek dan mahal itu, tetapi kalian munafik dengan membuat berbagai alasan seolah-olah kalian betul-betul memikirkan konsumen, tidak kawan, itu murni bisnis. Karena tol becak kayu sepi peminat, bahkan kadang saya jadi merinding di malam hari melintas tol itu, sebab saya sendirian kawan. Begitu kan?, Tanya saya.

Bah, kau terus berpikir negatif rupanya ya. Kata temanku ini.

Coba kawan, apakah hanya jalan tol Cikampek menuju Jakarta yang macet parah di pagi hari?, tidak kawan. Dari Jakarta menuju Cikampek juga sama parahnya kawan, lantas kenapa aturan ganjil-genap yang ganjil itu kalian berlakukan hanya satu arah?. Dan semua tol menuju Jakarta selalu macet di pagi hari, lalu kenapa ide kalian itu hanya dari Cikampek menuju Jakarta?, ada apa kawan?

Temanku ini bingung, terdiam mencari-cari jawaban.

Lalu saya lanjutkan bertanya lagi. Kau tahu apa dampak ekonomi ide yang ganjil itu?, daya guna ekonomi setiap mobil menyusut tinggal separoh. Mobil yang saya beli dari cucuran keringat dan perjuangan berat, yang pajaknya saya bayar untuk setahun penuh untuk 365 hari, tapi kini hanya boleh saya bawa ke kantor 183 hari dari yang seharusnya 365 hari, menyusut kawan, menyusut.

Hei, itu mengada-ada, kata temanku ini lagi.

Yeah, kalian juga mengada-ada, jadi kita sama-sama mengada-ada. Maka kini yang terbaik adalah, ayo pulang. Jawab saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun