Salah satu kriteria, dan menjadi kriteria terpenting yang jadi parameter penilaian terhadap Kepala Daerah, adalah pemenuhan terhadap janji kampanye. Apapun janji kampanye itu, rasional atau tidak, jika terpilih, maka sewajarnyalah usaha dicurahkan untuk memenuhinya. Â
Rasional atau tidak rasional, parameternya hanya satu, terpilih atau terciduk. Yang rasional adalah yang meraih suara terbanyak, konsekuensi dari pemilihan seperti itu.
Saya teringat film "The Untouchable" yang dibintangi Kevin Cosner dan Robert De Niro. Agen Federal (Kevin Cosner) yang begitu konsisten menjalankan tugas memberantas mafia miras (Robert De Niro), pada akhirnya tidak berdaya setelah UU Federal melalui pemungutan suara mengesahkan peredaran miras, miras menjadi legal, legalitas yang rasional karena disahkan melalui suara terbanyak.Â
Apa yang baik, apa yang sah, apa yang legal, ditentukan oleh voting. Voting telah menghasilkan Brexit, British Exite, keluarnya Inggris dari UE.
'1. Donald Trumph
Donald Trumph, dengan slogannya American First mengantarkannya menjadi Presidan USA. Meski seluruh dunia mencemoh, slogan American First lebih disukai oleh mayoritas rakyat AS daripada slogan lainnya, maka biarkan dunia mencemoh, rakyat Amerika telah memilih, Trumph wajib memenuhi janji, dan itu sedang diusahakan.Â
Apakah American First rasional di era globalisasi?, tidak masalah, mayoritas rakyat Amerika menghendaki seperti itu, maka itulah yang harus diberikan ke mereka. Maka ketika Trumph menaikkan pajak impor barang dari Asia, Itu salah satu perwujudan janji kampanye, meski kebijakan seperti itu mencekik Asia.
'2. Anies Baswedan
Banyak kalangan yang mengatakan janji kampanye dari Anies Baswedan -- Sandiaga Uno tidak rasional dan bahkan mustahil. Tetapi terbukti bahwa janji itu lebih disukai oleh mayoritas warga DKI. Jika banyak kalangan yang menghendaki Jakarta dibangun dan ditata rapi agar setara dengan kota metropolitan lainnya, ternyata mayoritas warga DKI tidak menghendaki itu. Apa kehendak warga DKI, itulah yang harus diberikan ke mereka.
Para ekonom mengatakan rumah DP 0% tidak rasional, tetapi warga DKI lebih memilih seperti itu, lantas apalagi yang perlu diributkan?
'3. Konsistensi Terhadap Janji