Mohon tunggu...
Joni Lis Efendi
Joni Lis Efendi Mohon Tunggu... wiraswasta, writer, kangenpreneur -

Pembelajar sederhana. Provokator kebajikan. Distributor Kangen Water, IG @joni_kangenwater | @bookpreneur | www.penerbitwr.com | www.kangenwater-id.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mencukur Kesombongan

24 Juli 2015   10:13 Diperbarui: 24 Juli 2015   10:13 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Soal rambut malah sering bikin ribet. Seperti yang sering dialami kaum hawa. Keribetan soal rambut makin menjadi-jadi jika sudah dihinggapi ketombean dan kusut masai seperti sarang burung emprit (tinggal semprot SA selesai...) 

Tahukah Anda bahwa soal rambut bukan cuma soal ketombe, kusut, bercabang, dan rontok tapi jauh serius dari itu adalah KESOMBONGAN?

Rambut bukanlah sesuatu yang terkurung dalam artian sempit, bulu yang tumbuh di kepala mammalia. Esensi dari luas dari itu, bahwa rambut di kepala manusia adalah mahkota, lambang keindahan, kecantikan dan kegantengan. Mahkota yang jadi lambang kebanggaan yang bisa menjelma jadi penyakit juwana dan sombong dalam hati manusia. Dan ternyata rambut bisa menimbulkan kesombongan. Sangking seriusnya masalah rambut sampai-sampai Rasulullah membenci rambut wanita yang digulung menyerupai punuk unta.

Lantas bagaimana dengan mereka yang tidak punya rambut alias plontos bin botak? (Utsss...kita gak lagi bahas itu nanti ada yang tersinggung...)

Dalam ajaran tertentu, rambut diidentikkan dengan kesombongan anak manusia. Untuk mencapai ketaatan dan ketundukan kepada Tuhan maka dibuanglah tanda kesombongan itu, alias kepala pendeta mereka dicukur habis, dan ini bisa dilihat pada penampilan biksu dan bikuni dengan tanda khas kepala gundul tanpa pembungkus. Bukti ketaatan total.

Ternyata dalam Islam juga ada syariah untuk mengikis kesombongan dalam hati kaum mukminin. Yakni tahalul, mencukur rambut, ketika menyempurnakan ibadah haji dan umrah. Sunnahnya dicukur habis bagi kaum laki-laki. Tujuannya untuk merontokkan semua kesombongan yang bercokol di hati. Karena memang tabiat manusia suka membanggakan diri dan berkeluh kesah jika ditimpa musibah.

Menjelang siang hari ini saya niat untuk berniat mencukur "kesombongan" ke tukang cukur langganan. Sambil mencet tuts hp merangkai cerita, sempat memperhatikan dua bapak-bapak yang ikut mengantri. Sebelum dicukur rambut mereka yg agak panjang dan kurang tertata rapi, mukanya tak begitu enak dipandang mata. Oleh tukang cukur dipangkas rapi jali dan seketika terlihat mukanya yg lebih berseri.

Oh, ternyata setelah cukuran wajahku terlihat lebih muda. Kata istriku jadi culun. Masak sih...setengah gak percaya langsung ngaca. Ohhhh ternyataaa...emang benar bingittt...hihi...

Ternyata masalah sepele soal cukur rambut bisa merubah penampilan seseorang. Dan, ini ada korelasi ketika habis cukur wajah seseorang terlihat lebih muda 5 tahun (maaf ini teori saya yg orangnya rada narsis). Bagaimana kalau rambutnya dibotakin? Sepertinya terlihat kaya muka bayi (asal gak ditambah jambang atau kumis, hehe...)

Dan Anda pasti setuju dengan saya, orang yang rendah hati dan pemaaf terlihat lebih muda dan menyenangkan. Bandingkan dengan orang yang tinggi hati, terlihat lebih tua dan menyeramkan. Jangankan buat berteman baik, mendekatinya aja rada menegangkan.

Dalam kehidupan ini apa yang kita sombongkan. Hidup juga numpang di bumi Allah. Tubuh juga minjam dan harus dikembalikan kepada pemiliknya. Penghidupan pun karunia dan rahmat-Nya. Jika dilebihkan dikit kok sombongnya gak ketulungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun