Rendi muntah-muntah di dalam kamar mandi karena melihat kucing kesayangannya sudah mati dalam kondisi tercincang-cincang.
Baca juga : Pengagum Bayangan
Keesokan harinya bau bangkai sudah tercium dari kamar mandi. Pasti itu bau bangkai kucingnya.
"Bagaimana? Enak wangi parfumnya?" Tanyaku sambil mengetuk pintu kamar mandinya.
"Aku minta maaf Ryan! Jangan bunuh aku dengan cara seperti ini. Aku ingin keluar!" Jawab Rendi menangis kencang.
Aku membiarkan Rendi keluar dari kamar mandi karena dia terlalu ribut meminta maaf.
Dengan kondisi yang sangat buruk Rendi keluar dari kamar mandi dan mencoba kabur dengan cara langsung berlari ke arah pintu kamarnya.
Namun sayang sekali, gagang pintu tersebut sudah kulepas.
Jalan keluar satu-satunya adalah dari jendela tempat aku masuk.
Karena dia ingin kabur aku memberinya hukuman yang terbilang ringan menurutku.
Aku menyuruh Rendi memakan bangkai kucingnya itu jika dia tidak mau aku akan membunuhnya sekarang juga.