Aku terkurung dan penuh beban. Pantang menyesali waktu yang hilang.
Ini mungkin saat-saat terakhirku dan mungkin saat ini aku sedang menatap bayangan kematian.
Tak ada yang lebih menakutkan daripada kematian.
Kematian membawa ketakutanku ke batas kecemasan. Batas kecemasan membawa ragaku ke penderitaan.
Visiku terbakar, kurasakan kenangan ini memudar seiring waktu.
Namun aku terlalu mudah untuk khawatir.
Aku melakukan ini demi keluargaku.
Terlalu banyak pembicaraan tentang hal-hal berbau kematian dengan warna yang tak pernah pudar.
Bagaimana  hidup tanpa orang yang kau cintai?
Sedangkan waktu masih membalikkan halaman buku yang telah dibakarnya.
Lalu bagaimana dengan rencana-rencana masa depan kita?