Mohon tunggu...
Joni Thunder
Joni Thunder Mohon Tunggu... Gamers/Live Streaming -

Mobile Legends, PUBG, ROS, DotA2, etc.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah

16 Oktober 2018   10:35 Diperbarui: 16 Oktober 2018   11:01 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/

Matahari telah terbit dengan senyum sementara jiwa ini tetap kelam.

"Tuhan maafkan atas kealapaanku. Izinkan aku mengutip serpihan harga diri yang jatuh atasmu. Melupakan tempat dimana jiwa ini memulai hari untuk hidup dan melupakan orangtua yang seharusnya terjaga."

Jika ada kesempatan untuk pulang aku akan melakukanya.

Namun apa daya? Aku malu untuk pulang sebelum diri ini benar-benar pantas.

Sebenarnya aku menolak takdir kelam ini, namun tidak sengaja memuntahkannya.

Karena aku tak pantas mendapatkan takdir yang buruk ini.

Keluar dari kandang dan menyelinap pergi.

Meninggalkan semua yang berharga untuk memperbaiki kondisi yang sulit ini.

Merubah semuanya sampai lupa bagaimana bisa aku punya rumah untuk pulang.

Itu semua untuk merubah kondisi keluarga yang susah.

Baca juga : Titip Episode 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun