Mohon tunggu...
Joni MN
Joni MN Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi

Pengkaji dan Peneliti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Antisipatif: Perilaku Vandalisme Perusak Nilai Spiritual Pendidikan di Indonesia

29 Mei 2020   16:12 Diperbarui: 29 Mei 2020   16:14 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar latar: alihamdan.id

Kepada Pemerintah, jangan terlalu berpedoman sepenuhnya kepada konsep pembelajaran dan pengajaran yang dihasilkan oleh kajian barat bukan tidak boleh tetapi jangan berpedoman, terkacauali untuk perbandingan belaka, karena jika perdoman, belum tentu hasil penelitian mereka itu relevan dengan kondisi kita yang sebenarnya di semua pelosok  Nusantara ini, dan jangalah hasil dari penelitian yang objeknya hewan diterapkan kepada manusia, sangat tidak mungkin dan berbeda, watak, naluri, insting, dan daya nalar juga perasaannya dengan manusia. Tidak mungkin watak, naluri, insting, dan daya nalar juga perasaannya manusia sama persis dengan yang dimiliki oleh hewan dan dengan selain manusia. 

Jika ini langsung diterapkan kepada manusia, maka apa jadinya manusia itu, yang jelas sipat-sipat vandalism dan feodalisme akan mendominasi perwatakannya. Kemuian spiritualisasinya akanrusak dan sakut, oleh sebab itulah terjadi sikap Vandalisme -- Spiritualisasi yang akhir-akhir ini banyak terjadi di mana-mana (disekolah, di rumah tangga, di perkotaan, di kampung-kampung atau juga di perkebinan).

Sumber gambar latar: alihamdan.id
Sumber gambar latar: alihamdan.id
Harapan kepada pemerintah Indonesia khususnya bidang Pendidikan, mohon agar lebih selektif lagi di dalam memilih metode, pendekatan dan teknik pengajaran juga teori-teori yang hendak dimasukan kedalam pengaturan sistem, jangan asal jadi demi mendapatkan proyek, jika ini terjadi, maka tunggu kehancurannya, karena hal tersebut sangat sensitife kepada dampak vandalisme; spiritual, mental, moral (akhlak), dan lingkungan juga alam sekitar kita.

Untuk pengintegrasian metode, toeri dan pendekatan lain, hal ini butuh pengkajian secara mendalam, detail dan seksama secara kontekstual bukan secara non konteks, sebab hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan pemikiran, watak, wawasan, dan pola pikir para peserta didik dikemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun