Mohon tunggu...
Joni Daud
Joni Daud Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Domba Hitam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tanda Tanya Pembangunan di Pulau Bangka

21 Agustus 2016   23:15 Diperbarui: 22 Agustus 2016   09:47 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyikapi beberapa hal yang terjadi di pulau Bangka khususnya kota Pangkalpinang ini, ada beberapa hal yang memang sebenarnya patut kita pertanyakan dan renungkan, namun merenung dan bertanya terkadang tidak akan mengubah apapun bagi masyarakat ini. Bercerita tentang pembangunan di pulau Bangka sebenarnya cukup miris jika harus melihat realita yang ada sekarang.

Pembiaran akan suatu “ketidakjelasan dalam pembangunan” daerah/kota adalah dosa besar bagi pemerintahan ini, apakah memang pemimpin daerah/kota memang punya perancangan yang baik dan matang bagi daerah yang mereka pimpin, apakah itu 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun hingga 100 tahun kemudian rencana pembangunan itu harus realisasi atau tidak, jika pun terealisasi tentu harus mempunyai metode pengukuran yang baik akan keberhasilan dalam pembangunan.

Sebagai masyarakat awam akan sistem pemerintahan ini, semoga tulisan ini pun tidak menjadi patokan bagi pembaca untuk mengkritik atau dijadikan bahan referensi lainnya. Tapi hanya sebagai penambah wawasan bagi pembaca.

Walaupun penulis sebagai masyarakat awam, tapi tentu dengan logika yang ada secara kasat mata jelas mengerti tentang kondisi yang saat ini terjadi, sebab pembangunan tidak ditentukan oleh angka-angka dan persentase hitam diatas putih, atau penyataan diatas mimbar.

Mega proyek pemerintahan provinsi Bangka Belitung ini salah satunya adalah Pembangunan Jembatan Batu Rusa II dan Bandara Depati Amir yang sampai saat ini masih belum selesai.

Untuk Jembatan Baturusa II (konon akan dinamai dengan nama jembatan EMAS-diambil dari nama mantan Gubernur terdahulu yang sudah wafat) kita patut bersyukur bahwa jembatan itu katanya akan selesai bulan September 2016 ini, dan sudah dibangun selama 8 tahun (pembangunan dimulai tahun 2008). Pembangunan yang cukup lama dan molor, dan menelan dana hampir setengah triliun, atau kasarannya berkisar diantara 400-500 miliar rupiah. Dan perlu diketahui bahwa jembatan ini adalah jembatan buka tutup dibagian tengahnya, jadi ketika ada kapal besar/tinggi lewat maka bagian tengah nya akan terbuka dan menutup. Jadi diperlukan biaya ratusan juta untuk operasional setiap bulan.

Mengadopsi teknologi dari Inggris bernama “bascule”, 15 meter diatas permukaan air, panjangnya mencapai 740 meter. Dan akan menjadi ikon kota Pangkalpinang kedepannya.

Pertanyaannya adalah, mengapa jembatan tersebut tidak selesai tepat pada waktunya? Kemana anggaran untuk pembangunannya? Apakah mengunakan APBD atau anggaran lainnya? Bagaimana perencanaan dari pemerintah sendiri dalam pembangunannya? Bagaimana transparansi dalam hal penyusunan anggarannya? Apakah pemerintah provinsi mau membuka semua data perencanaan dari segi biaya-biaya, tender dan laporan pertanggungjawaban keterlambatan tersebut? Tentu pemerintah tidak bisa menyembunyikan hal tersebut dari masyarakat, sebab masyarakat awam harus mengetahui apa pekerjaan penjabat publik, pegawai negeri yang mereka gaji dari pajak yang dibayarkan.

Dan perlu juga diketahui bahwa jembatan Batu Rusa II ini menghubungkan jalan lintas timur ke arah Sungailiat, dan juga penghubung ke RSUD Dr-HC-Ir. Soekarno yang kita sebagai masyarakat awam mengetahui bahwa RSUD tersebut sepi pasiennya.

Begitu juga dengan Terminal Bandara Depati Amir yang baru masih belum selesai juga, bahkan sudah beberapa kali penundaan. Dari informasi yang saya dapatkan bahwa penundaan penyelesaian mega proyek ini karena faktor cuaca dan pengadaan material proyek. Proyek ini memakan biaya 300 miliar lebih dan akan menampung 1.5 juta penumpang per tahun.

Walaupun ini sebenarnya adalah proyek dari Angkasa Pura II, tapi tentu masyarakat harus mengetahui mengapa keterlambatan yang begitu parah masih saja terjadi dengan penundaan yang berulang-ulang, berita sebelumnya diharapkan bahwa Terminal baru tersebut akan beroperasi pada bulan September bertepatan dengan jadi provinsi Bangka Belitung dan terakhir akan ditunda lagi pengoperasian terminal baru tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun