Mohon tunggu...
Masihulan
Masihulan Mohon Tunggu... Belum punya -

Petualang dunia fantasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Celoteh Bapak Guru

28 Juli 2016   10:30 Diperbarui: 28 Juli 2016   11:03 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: aniesbaswedan.com

Reshuffle kabinet boleh saja terjadi di Ibukota Negara namun dampaknya meluas ke berbagai daerah. Bahkan sampai di keluarga saya. Pagi ini bapak bangun dari tidurnya dan mengatakan kalau tidur malamnya kali ini tidak begitu nyenyak seperti hari-hari biasanya. Dalam benak saya, mungkin beliau mimpi buruk semalam. Sehingga saya tidak lagi menanyakan alasannya. Tetapi selang beberapa menit kemudian beliau mengatakan semua itu karena reshuffle kemarin.  

Lalu dengan nada sedih ia mulai berbicara tentang reshuffle kemarin. Baginya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan tak layak diganti karena berbagai kebijakan atau langkah-langkah kongkrit yang dilakukan oleh Menteri yang murah senyum ini bisa dibilang berhasil. 

Sekolah-sekolah lebih mudah mengimplementasikan kebijakannya. Pendekatan yang lebih humanis ternyata membawa angin segar di dunia pendidikan. Bahkan sekarang ini sekolah-sekolah yang menurut bapak saya dulu seperti “penjara yang berisi ilmu” kini berubah menjadi “taman ilmu” yang sejuk bagi anak didik. Bapak saya boleh berkomentar demikian karena beliau adalah salah satu dari sekian banyak bawahan di Departemen yang pernah dipimpin pak Anies alias Guru.

Kalau tidak salah, bapak Anies sudah tiga kali mengunjungi Ambon dan berbicara dengan kami para guru. Orangnya ramah, nadanya bicaranya santun. Demikian sambung bapak. Ooh.. Ada kelanjutannya ya to! Saya pikir sudah selesai.

Setelah meluapkan kegundahannya yang panjang, ia akhiri dengan ucapan terima kasih. “Pokoknya terimakasih pak Anies, semalam saya sudah membaca surat anda kepada saya (guru-guru)”. Setelah itu, bapak saya cepat-cepat bergegas ke sekolah karena masih ada tanggung jawab yang harus ia selesaikan.

Apapun komentar bapak saya, disana tetap terbesit harapan untuk pendidikan yang lebih baik, siapapun yang menjadi Menterinya tidak mengapa asalkan perbaikan mutu pendidikan tetap menjadi prioritas utama. Paling tidak bapak saya telah mewakili perasaan ribuan guru yang ada di negeri ini. Terima kasih pak Anies. Seperti motto pak Anies “Setahun mengajar, seumur hidup menginspirasi” demikian yang telah Pak Anies lakukan “20 bulan mengabdi, seumur hidup menginspirasi”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun