Deja Vu (Jungkir Balik Masa Lalu)

Tahukah kalian dengan restoran ini? Ya, beberapa orang mungkin pernah berkunjung ke restoran tersebut. Sejak kecil, Restoran Rawa Permai yang terletak di tepi Jalan Fatmawati no. 154, Lopait, Tuntang menjadi destinasi keluargaku untuk menghabiskan masa weekend. 

Restoran ini sedari dulu kala menawarkan panorama yang indah dan dipadukan dengan berbagai masakan jawa yang lezat. Salah satunya, Gurami Bakar, menu yang satu ini menjadi favorit di keluargaku. Gurami segar yang dibakar bersamaan dengan rempah-rempah lainnya memunculkan aroma yang mengundang.

www.lihat.co.id

Setiap hari libur, aku dan keluargaku mengunjungi restoran ini untuk melepas penat. Berlatarkan bukit dan sawah di belakang restoran seakan membawaku merasakan fasilitas 2in1 di restoran ini. 

Di satu sisi, aku dapat mencicipi hidangan lezat khas Jawa yang disaijikan di sisi lain sembari ditemani dengan pemandngan dan angin sepoi-sepoi berhembus dari bukit. Semasa ku kecil, semakin lengkap rasanya di belakang restoran juga terdapat gubuk-gubuk lesehan, delman untuk berkeliling area sawah, dan area rekreasi kolam renang. Namun sejak aku menginjak SMA, restoran ini mulai mengurangi fasilitasnya secara bertahap. Mulai dari delman hingga area rekreasi kolam renang.

www.lihat.co.id

Menu favoritku di restoran ini tidak hanya Gurami Bakar, masih banyak yang lainnya seperti Babat Gongso, Sate Usus dan Babat, Ayam Goreng+Sambal, Sop Buntut, Ati Ampela. Selain Gurami Bakar, sambal Ayam Goreng juga sangat memikat karena rasanya yang tidak pedas tapi manis dan lezat membuatku ketagihan. Selain sambal khusus Ayam Goreng, Sambal biasa yang disediakan juga tidak kalah sedapnya dan apabila kita merasakan di lidah sama sekali tidak ada rasa pedas di dalamnya jadi sangat cocok bagi mereka yang tidak suka rasa pedas tapi ingin mencoba sambal.

www.lihat.co.id

Gurami bakar menjadi menu andalan di restoran ini, mengapa? karena diantara banyak menu yang telah saya sebutkan di atas, menu gurami baik itu bakar maupun goreng memiliki harga yang paling mahal. Tidak mengherankan mengapa harga makanan yang satu ini cukup mahal setelah aku mengetahui bahwa gurami biasa diperoleh dari para distributor yang memelihara Ikan Gurami sehingga lebih terjaga kualitas daging Gurami. 

Ikan tersebut disetor setiap 2 hingga 3 minggu sekali ke restoran dengan ditempatkan ke dalam drum  berisi air. Setelah sampai restoran, ikan ditempatkan dalam kolam dan diambil saat ada pesanan menu Gurami Goreng ataupun Bakar sehingga daging ikan terasa masih segar ketika disantap. Ikan diambil dengan jaring dan dimatikan dengan cara dipukul di bagian samping kepala.

Ikan dimasak dengan berbagai macam bumbu dan tentunya bumbu yang paling enak adalah efek dari pembakaran. Ikan Gurami yang dibakar dapat menimbulkan rasa asin gurih apalagi saat dihidangkan biasa dipadukan dengan Jeruk Nipis dan sambal. Biasanya ikan akan lebih sedap jika diberi jeruk nipis. Aroma segar dari jeruk nipis dapat menambah citarasa ikan gurami yang semula hanya asin gurih

Namun, saat ini tak ada lagi Restoran Rawa Permai apalagi Menu Gurami Bakar ala Rawa Permai. Restoran tersebut saat ini telah berubah menjadi gundukan tanah yang menurut kabar burung akan dibangun hotel dan penginapan di area tersebut. Saat ku melihat kembali kondisi restoran tersebut saat ini, aku hanya bisa membiarkannya terkubur bersama kenangan yang ada.