Mohon tunggu...
Jonathan Stanley
Jonathan Stanley Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Jonathan Stanley Federico Purnomo, biasa dipanggil Rico. Saya merupakan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta, fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, program studi Ilmu Hubungan Internasional angkatan 2022.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Penghapusan Kemiskinan Global

5 Juni 2023   12:30 Diperbarui: 5 Juni 2023   12:30 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemiskinan merupakan kondisi di mana individu atau masyarakat tidak memiliki akses yang cukup terhadap sumber daya dan peluang yang diperlukan untuk mencapai tingkat kehidupan yang layak. Kemiskinan dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial, ketidaksetaraan, dan keterbatasan peluang. Hal ini memberi dampak yang luas dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan individu dan masyarakat. Kemiskinan menjadi tantangan global yang memerlukan upaya kolaboratif dan berkelanjutan untuk mengurangi kesenjangan dan menciptakan akses yang lebih adil terhadap sumber daya dan kesempatan bagi semua orang.

Kemiskinan global menjadi salah satu masalah paling mendesak yang dihadapi umat manusia saat ini. Fenomena ini tidak terbatas pada satu negara saja, melainkan berdampak pada jutaan orang di seluruh dunia. Kemiskinan tidak hanya mencakup keterbatasan finansial, tetapi juga mencakup akses terbatas terhadap pendidikan, perumahan yang layak, perawatan kesehatan yang memadai, dan kesempatan untuk memperbaiki kualitas hidup.

Menurut data dari Pusat Penelitian Pembangunan Internasional (Center for International Development) di Universitas Harvard, pada tahun 2020, sekitar 9,2% dari populasi global hidup di bawah garis kemiskinan yang ekstrem. Hal ini berarti bahwa mereka memiliki pendapatan kurang dari 1,90 dolar AS per hari. Namun, perlu diperhatikan bahwa angka ini mungkin mengalami perubahan dari tahun ke tahun.

Selain itu, Bank Dunia juga memiliki peran yang signifikan dalam memantau kemiskinan di seluruh dunia. Menurut perkiraan yang dirilis oleh Bank Dunia pada bulan Oktober 2020, sekitar 9,2% dari populasi global tinggal di bawah garis kemiskinan ekstrem pada tahun 2019. Akan tetapi, angka ini dapat bervariasi setiap tahunnya.

Kemiskinan di dunia sangat sulit untuk diberantas sepenuhnya. Keberadaan tantangan yang kompleks menjadi salah satu faktor yang menjadikan kemiskinan sulit untuk diberantas secara total di seluruh dunia. Beberapa tantangan yang menyebabkan kompleksitas dalam memerangi kemiskinan, di antaranya:

Ketimpangan ekonomi merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan sulitnya memberantas kemiskinan di dunia. Ketimpangan ekonomi merujuk pada ketidakadilan dalam distribusi pendapatan, kekayaan, dan sumber daya di antara negara-negara dan dalam masyarakat tertentu.

Ketidakadilan dalam distribusi pendapatan dan sumber daya yang meluas menghasilkan akumulasi kekayaan dan sumber daya yang terpusat pada sebagian kecil orang atau wilayah tertentu, sementara mayoritas penduduk hidup dalam kondisi kemiskinan. Dampak dari kesenjangan ekonomi yang besar ini menjadikan upaya pengurangan kemiskinan menjadi jauh lebih sulit.

Beberapa faktor yang menyebabkan ketimpangan ekonomi, seperti: akses terbatas ke peluang ekonomi, kebijakan ekonomi yang tidak inklusif, ketidaksetaraan akses ke sumber daya, dan globalisasi yang tidak merata. Untuk mengatasi kemiskinan, penting untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dengan mendorong inklusivitas ekonomi, mengadopsi kebijakan yang berpihak kepada kelompok masyarakat yang rentan, meningkatkan akses terhadap pendidikan dan pelatihan keterampilan, serta mempromosikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan merata.

  • Kompleksitas kemiskinan

Kompleksitas kemiskinan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya memberantas kemiskinan di dunia secara menyeluruh. Kemiskinan bukanlah masalah tunggal yang dapat diselesaikan dengan solusi sederhana. Sebaliknya, kemiskinan melibatkan berbagai dimensi dan faktor yang saling terkait.

Siklus kemiskinan yang sulit diputus, ketimpangan ekonomi yang tinggi, serta faktor-faktor diskriminasi dan ketidakstabilan sosial menjadi kendala dalam mencapai tujuan pengentasan kemiskinan. Selain itu, kompleksitas regional dan perbedaan kondisi antarnegara juga menjadi tantangan tersendiri.

Untuk mengatasi kompleksitas ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif yang melibatkan tindakan untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan, perawatan kesehatan, pekerjaan yang layak, serta mengurangi ketimpangan ekonomi. Menumbuhkan kesadaran mengenai faktor-faktor kompleks yang menyebabkan kemiskinan dan memperkuat kerjasama global adalah penting dalam upaya global untuk memberantas kemiskinan secara menyeluruh.

  • Lingkungan dan perubahan iklim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun