Mohon tunggu...
Jonathan Eka
Jonathan Eka Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kaitan Pancasila dengan Kesenjangan Sosial Ekonomi di Negara Indonesia

21 Mei 2019   18:04 Diperbarui: 22 Mei 2019   00:40 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagian besar masyarakat di Indonesia mengalami masalah pada kesenjangan sosial ekonomi. Kesenjangan sosial ekonomi tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat berdampak pada Negara Indonesia. Hal ini akan mengakibatkan gap antara masyarakat yang memiliki ekonomi tinggi, menengah dan bawah. Sehingga tidak heran jika di Negara Indonesia orang-orang akan memandang ekonomi dibandingkan dengan kepribadian yang baik dari orang tersebut. Sikap toleransi antara satu orang dengan lainnya juga berkurang dikarenakan karena adanya kesenjangan sosial ekonomi yang tinggi. Terkadang masyarakat Indonesia memiliki pola pikir yang salah karena memandang orang dari tingkat ekonominya. 

Orang-orang yang memiliki ekonomi tinggi terkadang juga memperdebatkan masalah Agama atau ras. Di mana hal tersebut membuat dampak yang lebih buruk untuk Bangsa Indonesia sendiri. Para pejabat negara juga terkadang menghiraukan permasalah ini dan menganggap remeh. Sehingga dampak dari tidak pedulinya setiap orang membuat Negara Indonesia semakin terlihat adanya gap antara ekonomi tinggi dan rendah. Kemudian apa yang bisa dilakukan pejabat negara jika kebanyakan dari mereka mengambil uang yang seharusnya digunakan untuk perbaikan Bangsa Indonesia itu sendiri. Pemerintah di Indonesia juga tidak memiliki kesadaran bahwa masalah ini sangat mengganggu Negara Indonesia. Seakan-akan uang dapat membeli semuanya termasuk harga diri seseorang yang memiliki ekonomi rendah.

Sebagai seorang mahasiswa yang memahami nilai-nilai pancasila terutama pada sila kelima yang bunyinya “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Bangsa Indonesia”. Hal ini tentu saja tidak berjalan sesuai dengan realita yang ada dan merasa bahwa para pejabat Bangsa Indonesia masih kurang tegas untuk menangani masalah ini. Masih banyak korupsi yang tidak tahu sampai kapan hal tersebut akan berakhir. Kembali lagi kepada sikap individu yang merasa tidak puas akan harta dan tahtanya sehingga mengikuti arus dunia yang semakin tidak berujung. Maka perlu adanya tindakan tegas dan hal konkrit yang harus segera diterapkan untuk membantu masyarakat Indonesia. 

Pancasila yang telah ada sejak dulu harus kembali lagi dingat oleh banyak orang. Agar antara pejabat tinggi dan masyarakat di Indonesia dapat berjalan bersamaan untuk mendukung pengurangan kesenjangan sosial ekonomi di Indonesia. Banyak hal yang dapat diperhatikan untuk membantu gap yang telah lama terjadi, yaitu: 1) Membangun rumah susun, 2) Membuka lapangan pekerjaan yang baik dan benar, 3) Meningkatkan pendidikan mengenai pancasila yang sesuai, 4) Memberi ketegasan pada pihak pejabat Negara Indonesia yang melakukan kecurangan, dan 5) Memberikan seminar untuk menambah wawasan. 

Harapannya dengan masukkan seperti ini pihak pejabat negara akan sadar bahwa gap di Indonesia sangat terlihat dan memerlukan perhatian lebih untuk ditangani. Agar pihak pejabat negara dengan masyarakat Indonesia memiliki tingkat kesadaran yang benar mengenai nilai-nilai pancasila yang seharusnya dapat diterapakan. Pernakah kita berpikir bahwa pancasila yang ada saat ini dapat memengaruhi kemajuan Negara Indonesia? Harusnya ya, karena pancasila dapat digunakan sebagai pedoman. Jangan bilang kita masyarakat Indonesia jika pancasila tidak dapat diperhatikan dengan serius. Mulailah dari hal nyata yang dapat memengaruhi Bangsa Indonesia lebih baik. Jangan-jangan kita sendiri telah lupa dengan isi pancasila tersebut sehingga tidak mengerti bagaimana cara untuk menerapkannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun