Mohon tunggu...
Jonathan Bayu S
Jonathan Bayu S Mohon Tunggu... Mahasiswa -

a Spiffy Travel Blogger

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bomba Atoll, Surga Bawah Laut Kepulauan Togean

20 Maret 2016   16:45 Diperbarui: 21 Maret 2016   11:04 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Nemo di Bomba Atoll"][/caption]

Pagi itu langit sedikit berawan. Sinar matahari bersinar sangat terang dan laut tidak menunjukkan gelombangnya sedikit pun. Itu tandanya buat saya untuk memulai perjalanan ke salah satu tempat snorkeling pada hari itu di tengah laut. Tengah laut? Ya, lokasi ini berada di tengah lautan luas, lumayan jauh jaraknya dari pulau terdekat. Nama lokasi ini adalah Bomba Atoll. Atoll ini berada dalam kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah. Atoll berarti nama dari jenis karang, yaitu karang cincin, karang yang timbul di tengah-tengah laut. Lokasi ini berjarak sekitar 45 menit dari pulau utama Togean, dimana saya menginap.

Di Togean, saya bisa menemui 4 jenis karang, yaitu karang penghalang (barrier reef), karang tompok (patch reef), karang tepi (fringing reef), dan karang cincin (atoll). Kepulauan ini merupakan bagian yang sangat penting dalam segitiga karang dunia, selain karena lokasinya yang berada di tengah Togean juga memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.

[caption caption="Karang-karang di Bomba Atoll masih sangat sehat"]

[/caption]

“Kalau pergi lebih pagi sebelum matahari terbit kita bisa lihat atraksi lumba-lumba di tengah jalan ke Bomba Atoll”, ucap Ambi. Sempat senang sekali pada saat Ambi memberitahu itu. Tapi sayangnya saat mau berangkat waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 yang berarti matahari sudah mulai muncul. Perlu diketahui bahwa lumba-lumba tidak suka panas, mereka takut sinar matahari.

Oh iya, Ambi adalah orang lokal kelahiran Togean yang menemani saya selama di Togean, dia sudah mengarungi lautan sejak umur 6 tahun. Jadi dia sangat tahu kondisi perairan di sekitar Togean. Di awal perjalanan, perahu kecil yang kami gunakan dapat dengan bebas memacu kecepatannya karena laut yang lumayan tenang. Tapi begitu sudah separuh perjalanan di tengah laut, gelombang mulai banyak dan besar. Perahu pun mulai mengurangi kecepatan, bahkan mesin sempat dimatikan sesaat untuk menghindari hempasan gelombang.

Akhirnya kami tiba juga di Bomba Atoll, perahu berhenti dan melepaskan jangkarnya agar tidak terbawaombak. Saya segera menyiapkan peralatan lalu langsung menceburkan diri ke air. Kejernihan airnya tidak usah ditanyakan lagi, dengan ombak dan arus yang sedikit kencang air tetap tetap jernih seperti kaca. Berbekal sepasang fin, masker, dan kamera khusus, saya pun mengeksplorasi keindahan bawah laut Bomba Atoll.

[caption caption="Snorkeling di Bomba Atoll"]

[/caption]

Ikan-ikan berenang kesana-kemari, jumlahnya sangatlah banyak. Saking banyaknya saya jadi bingung yang mana ya yang perlu difoto? OK, foto saja semuanya. Dan tombol kamera pun dipencet tiap detiknya. Tidak kalah juga pemandangan wallnya yang menakjubkan dengan warna biru yang gelap.

Karang-karang disini kondisinya sangat sehat sekali. Tidak ada terlihat kerusakan sedikit pun. Berbeda dengan Taupan Reef (spot diving lainnya). Mungkin karena lokasi ini jauh dari kampung nelayan jadi atoll ini masih terjaga dari kerusakan. Tadinya saya ingin sekali supaya bisa melihat penyu yang sedang berenang atau ikan yang besar seperti hiu dan barakuda, tapi saya tidak menemukannya.

[caption caption="Panorama Bawah Laut Bomba Atoll"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun