Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Penulis - Esais

Penulis buku dan penulis opini di lebih dari 150 media berkurasi. Penggagas Komunitas Seniman NU dan Komunitas Partai Literasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Krisis Limbah Elektronik: Mengurangi Dampak Negatif terhadap Lingkungan

25 Mei 2023   11:40 Diperbarui: 25 Mei 2023   11:48 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Limbah Elektronok | pixabay.com/INESby 

Peningkatan teknologi informasi dan komunikasi di era digital telah membawa manfaat besar bagi kehidupan manusia. Namun, dampak negatif yang timbul dari penggunaan teknologi tersebut adalah meningkatnya jumlah limbah elektronik.

Limbah elektronik atau biasa disebut dengan e-waste merupakan barang elektronik yang sudah tidak terpakai lagi dan tidak dapat dijual kembali, seperti ponsel, laptop, komputer, televisi, dan peralatan elektronik lainnya. Limbah elektronik tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga mengandung bahan berbahaya yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia.

Menurut laporan Global E-waste Monitor 2020 yang diterbitkan oleh International Telecommunication Union (ITU), PBB, dan Pusat Pembangunan Bersama Universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations University - UNU), jumlah limbah elektronik global diperkirakan mencapai 53,6 juta ton pada tahun 2019. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat menjadi 74,7 juta ton pada tahun 2030 jika tidak ada tindakan yang dilakukan.

Krisis limbah elektronik yang terjadi saat ini merupakan masalah global yang membutuhkan tindakan yang serius. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, produksi barang elektronik semakin meningkat dan berdampak pada peningkatan jumlah limbah elektronik. Selain itu, tidak semua negara memiliki sistem pengelolaan limbah elektronik yang memadai sehingga limbah elektronik seringkali dibuang sembarangan dan mencemari lingkungan.

Dampak Limbah Elektronik

Limbah elektronik mengandung bahan-bahan berbahaya seperti timah, merkuri, kadmium, dan arsenik yang dapat mencemari tanah, air, dan udara. Bahan-bahan tersebut berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti kerusakan sistem saraf, kanker, dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, pembuangan limbah elektronik yang tidak tepat dapat membahayakan lingkungan hidup karena dapat mencemari tanah dan air, merusak ekosistem, dan mempengaruhi keseimbangan lingkungan.

Berdasarkan laporan Global E-waste Monitor 2020, wilayah Asia Timur dan Tenggara menghasilkan limbah elektronik terbanyak, dengan total 24,9 juta ton pada tahun 2019. Sedangkan Eropa menghasilkan limbah elektronik terbanyak kedua dengan total 12 juta ton pada tahun 2019. Dari total limbah elektronik global pada tahun 2019, hanya sekitar 5% yang berasal dari Amerika Utara, tetapi Amerika Utara memiliki tingkat pembuangan limbah elektronik terburuk di dunia.

Limbah elektronik mengandung bahan berbahaya seperti timbal, merkuri, kadmium, dan arsenik yang dapat mencemari tanah, air, dan udara. Pencemaran ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan. Limbah elektronik yang dibuang sembarangan dapat merusak ekosistem dan mengganggu keseimbangan alam. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya habitat satwa liar, kerusakan tanah, dan masalah lingkungan lainnya.

Bahan berbahaya yang terkandung dalam limbah elektronik juga dapat membahayakan kesehatan manusia. Bahan tersebut dapat merusak sistem saraf, mengakibatkan kanker, dan mempengaruhi kesehatan lainnya. Pembuangan limbah elektronik yang tidak tepat dapat membahayakan kesehatan manusia karena dapat mencemari air yang digunakan untuk minum atau mandi.

Solusi Limbah Elektronik

Limbah elektronik juga mengandung komponen yang sulit terurai, sehingga sulit untuk dihancurkan atau didaur ulang. Oleh karena itu, tindakan untuk mengurangi dampak negatif limbah elektronik terhadap lingkungan sangat penting untuk dilakukan. Saat ini, ada sekitar 80% dari limbah elektronik di seluruh dunia dihasilkan oleh perangkat rumah tangga seperti televisi, kulkas, mesin cuci, dan peralatan rumah tangga lainnya.

Daur ulang limbah elektronik adalah salah satu tindakan yang paling efektif untuk mengurangi dampak negatif limbah elektronik terhadap lingkungan. Daur ulang limbah elektronik dapat mengurangi jumlah limbah elektronik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, serta mengurangi penggunaan sumber daya alam yang terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun