Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Penulis - Esais

Penulis buku dan penulis opini di lebih dari 150 media berkurasi. Penggagas Komunitas Seniman NU dan Komunitas Partai Literasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Public Speaking dari Pras Teguh

24 Januari 2023   10:06 Diperbarui: 24 Januari 2023   10:18 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
public speaking | pixabay.com/jebzwoleja 

Semasa kuliah, saya aktif menjadi moderator dan MC (Master of Ceremony) di banyak acara. Bukan karena teknik public speaking saya menarik, tapi lebih kepada nekad dan tidak tahu malu. Prinsip saya saat itu, asal penonton tertawa, berarti sukses menjadi pembawa acara.

Seiring bertambah usia dan pengalaman berada di sebuah forum formal maupun informal, ternyata public speaking itu ada teorinya. Sementara saya otodidak dan buta teknik. Minimal speaker harus menguasai empat elemen dasar berbicara di depan umum seperti memahami audiens, menyiapkan materi, menyampaikan secara jelas, dan mampu mengontrol situasi.

Teknik berbicara pun ada aturannya seperti menghindari nada datar yang membosankan, menggunakan intonasi dan artikulasi yang jelas, tidak terlalu serius dan kaku, aktif berinteraksi dengan penonton. Ya, selainnya ada faktor muka (visual) yang tidak menakutkan atau memuakkan.

Public speaking tidak melulu berkaitan dengan acara yang dihadiri banyak orang. Dalam tongkrongan, kemampuan public speaking juga diperlukan sebagai kekuatan kata untuk mempegaruhi, meyakinkan, dan menginspirasi orang yang mendengarnya. Tentu jauh lebih sulit berbicara di panggung atau disorot kamera daripada ngobrol ngalor-ngidul dengan teman-teman di wedangan. Mental punya peran penting dari latihan bertahun-tahun teknik public speaking.

Menilai baik-buruknya mental dan teknik public speaking biasa diukur dari seberapa banyak "e... anu, e.... anu". Omongannya juga tidak efektif dan efisien dalam menjelaskan sebuah materi atau menanyakan sesuatu. Melucunya juga norak dan tidak relevan dengan gaya komedi penonton. Itulah pentingnya survei penonton dan adaptasi ruang.

Penulis yang hebat bukan berarti pembicara yang hebat, demikian juga sebaliknya. Banyak stand up comedian yang pandai menulis premis, set up, dan punchline namun buruk dalam membawakannya di atas panggung. Kalau kata Raditya Dika, "delivery kamu itu ngga nyampe". Percuma lucu di tongkrongan kalau di atas panggung jadi a... e... a... e...

Belajar dari Pras Teguh

Sebelum mengenal Pras Teguh, saya kerap menawarkan Alit Jabang Bayi (MC Kondang Jogja) sebagai bahan referensi public speaking. Patut dimaklumi ketika saya tiap nonton konser di Jogja selalu lihat MC-nya siapa. Kalau Mas Alit kemungkinan besar berangkat. Masa bodo dengan penyanyi band penampil. Bagiku, ia adalah master of komedi Jogja.

Namun karena belajar public speaking harus butuh effort ke Jogja dan biaya tiket konser. Saya mulai menyarankan Pras Teguh dalam berbagai podcast YouTube yang ia bawakan. Ada CloseTheDoor Clips, PWK, dan Tuah Kreasi. Komika asal Padang ini punya bakat membuat nyaman orang yang diajak bicara dengan banyolan tanpa menyinggung.

Kelihaian Pras Teguh juga terlihat dari caranya berbicara dan merespon lawan bicara. Selain pembicara yang baik, ia juga mengajarkan jadi pendengar yang baik. Sebagai entertain, ia bisa mengorek pertanyaan yang tidak disangka tamu yang hadir. Selain lucu, banyak wawasan yang didapat dari kemampuannya bertanya dan menjelaskan sesuatu.

Tak heran Deddy Corbuizer pun sempat memasrahkan kontennya kepada Pras Teguh. Ya menurut saya cara berkomunikasi Pras Teguh memang jauh lebih hebat daripada Mas Deddy. Itulah yang menjadikan berbagai konten YouTube yang ada Pras Teguhnya selalu menarik untuk ditonton.

Entah apa rahasia di balik kemampuan public speakingnya, yang jelas ia mudah diterima banyak kalangan. Punya pengetahuan di atas rata-rata alias banyak referensi. Mungkin ada faktor doyan baca buku yang mempengaruhi gaya bahasa publik dan kemampuan merespon segala aspek bahasan.

Apapun itu, Pras Teguh merupakan artis YouTube yang saya rekomendasikan untuk belajar Public Speaking. Perhatikan caranya bertanya, menjelaskan sesuatu, merespon jawaban, dan teknik komedinya. Kemampuan membongkar hal privat yang masih dalam batas wajar adalah teknik psikologi yang kebetulan diterapkan dalam praktek berkomunikasi di ruang publik.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun