Ada juga panggilan Mas diucapkan orang tua kepada anak pertama dan anak berikutnya dipanggil Dek. Meski tidak familiar, namun ada masyarakat Jawa yang menerapkan panggilan ini dalam komunikasi lingkup keluarga.
Pasangan
Terakhir adalah panggilan Mas kepada pasangan. Entah posisi pria lebih muda, banyak pacar atau istri memanggil pasangan prianya dengan sebutan Mas. Selain lebih adem didengar, panggilan Mas juga punya esensi pria sebagai pemimpin dan tulang punggung keluarga. Mas merupakan panggilan kemesraan.
Dalam tradisi dan budaya Jawa, selain Mas atau Kangmas, masih banyak panggilan lain yang ditujukan kepada seseorang seperti Mbah Kung/ Mbah Putri, Mbak, Pak Dhe/ Pak Lek, Budhe/ Bulek, Thole, Geduk, Pak, dan Mak/Mbok.
Istilah lain panggilan Mas adalah Kang yang kadang menjadi satu idiom Kangmas. Namun penggunaan Kang lebih jarang digunakan dalam budaya masyarakat secara umum karena terkesan kaku. Panggilan Kang biasa didengar dari mereka yang biasa hidup di lingkungan madrasah atau pondok pesantren. Pengasuh pondok atau kakak tingkat biasa disebutnya Kang.***