Mohon tunggu...
Joko Yuwono
Joko Yuwono Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Marketing Strategist

Direktur Yayasan Masyarakat Digital Jawa Tengah (Jateng Digital Community) | Alumni Teknik Kimia Universitas Diponegoro | Digital Marketing, Branding and Business Development Consultant | Find more at www.jatengdigital.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Transformasi Digital Perkebunan Kelapa Sawit di Tengah Pandemi Covid-19

10 Mei 2020   06:51 Diperbarui: 10 Mei 2020   06:50 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Implementasi aplikasi digital ePCS di perkebunan kelapa sawit (ekomoditi.id)

Wabah virus Covid-19 saat ini telah menciptakan ketidakpastian dan sekaligus merubah perilaku kerja di berbagai sektor kehidupan. Tidak sedikit pengamat yang berpendapat bahwa wabah coronavirus merupakan eksperimen global perubahan perilaku.

Selain telah menempatkan rutinitas harian dan asumsi dasar kita berubah secara besar-besaran, pandemi ini juga telah memaksa kita untuk mencoba dan menguji alternatif apa yang terbaik untuk dilakukan.

Diakui atau tidak, covid-19 telah menyadarkan kita, betapa transformasi teknologi digital menjadi mutlak sebagai jembatan penghubung antar node bisnis agar tetap berlangsung sebagaimana seharusnya sekalipun dalam masa krisis.

Secara sederhananya, pandemik global yang telah menelan ratusan ribu jiwa di seluruh dunia bukanlah akhir dari sebuah business-as-usual. Lalu bagaimana perusahaan perkebunan mampu beradaptasi dengan situasi saat ini?

Keberlangsungan Operasional Kebun Selama Pandemi Covid-19

Dalam situasi dan kondisi pandemic Covid-19 seperti saat ini, penting untuk diperhatikan agar operasional perkebunan tetap berjalan sebagaimana mestinya, tanpa menganggap remeh urusan kesehatan karyawan.

Namun demikian adanya pembatasan sosial berskala besar dikhawatirkan justru akan menimbulkan beberapa permasalahan baru dalam hal operasional di perkebunan antara lain :

  • Keterbatasan kunjungan (visit) lapangan oleh team HO kantor pusat (Agronomi dan Keuangan) yang secara rutin dan terjadwal dilakukan.
  • Adanya permasalahan operasional yang tidak mudah untuk diputuskan di kebun (site) mulai dari hal yang bersifat teknis di lapangan dan non teknis.
  • Membutuhkan kontrol dan pengawasan, mulai dari proses pengambilan hasil panen di lapangan, mengawasi kegiatan perawatan tanaman, hingga dapat melacak sampai hasil perkebunan terdistribusi dengan baik.
  • Dibutuhkan data yang lengkap sebagai data center untuk memudahkan pengelolaan dan pengambilan keputusan. Hal ini untuk estimasi biaya, pengelolaan pabrik, pembuatan laporan keuangan, laporan mengenai SDM, dan hal-hal lainnya.

Guna menjawab kendala-kendala tersebut di atas, agar perkebunan kelapa sawit tetap berjalan sebagaimana mestinya, harus didukung oleh suatu perangkat untuk memantau, mengawasi dan mengambil keputusan terhadap data yang diambil dari kegiatan dilapangan seperti perawatan tanaman, panen dan produksi.

Dengan kata lain, penggunaan aplikasi digital dianggap sebagai jalan terbaik demi kelangsungan operasional perkebunan secara aman di masa pandemic Covid saat ini.

Di sektor industri kelapa sawit, efisiensi proses dan operasional mutlak segera dilakukan khususnya menyangkut kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak tenaga kerja seperti misalnya pekerjaan lapangan (infield-activity) antara lain perawatan tanaman, perawatan lahan, kegiatan pemupukan, penyiangan, pemanenan dan pengangkutan buah hingga penimbangan dan sortasi. Hal ini mengingat di sektor ini ditengarai kerapkali terjadi inefisiensi waktu dan biaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun