Dulu, waktu Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Azis jadi tamu Presiden Jokowi di Istana Bogor (1 Maret 2017), di sela diplomasi Baginda Raja diagendakan nanam pohon Ulin (Eusideroxylon zwageri) di Kebun Raya. Sementara enam belas Pangeran pengiring Baginda dapat jatah nanam pohon Kenari (Canarium ovatum). Sayang hujan lebat waktu tamu negara datang.
Belakangan, Presiden Jokowi sempat nggrundel. Pasalnya komitmen yang diberikan King Salman untuk Indonesia kalah gede dibanding yang disepakati dengan Xin Jin Ping. Habis dari Indonesia, King Salman memang meneruskan lawatannya ke China.
"Dibela-belain mayungi, eh, dapetnya dikit," begitu terjemahan bebas curcol Presiden.
"Kok bisa gitu ya, Gus?" tanya Wimar, wartawan kita.
"Mungkin karena Arab Saudi memandang China lebih strategis dan prospektif untuk investasi. Waktu itu kan kita masih dikenal sebagai negara paling ribet aturan investasinya dan jaminan kepastian hukumnya memble. Raja tentu mikir mau naruh duit gede," Gus Memet menduga-duga. Sekali lagi, menduga.
"Bukan gitu, Gus. Biang keladinya adalah keladi!" John Doe nyelonong sambil naruh piring berisi perkedel baru mateng. Aroma rempahnya mengundang.
"Keladi biang keladi gimana sih, John? Bisa nggak, sekaliiii aja ngomong yang jelas," protes Wimar sembari nyomot sepotong gedel (jawa) yang reflek dilempar balik ke piringnya. Panas. "Kok nggak buat lauk sayur linglung lo tadi, atau soto..."
"Ssstt... makan aja, jangan brisik. Nah, soal biang keladi tadi gini ceritanya;
'Entah gimana kejadiannya, waktu itu Baginda Salman sempat nyicipi talas Bogor yang mahsyur itu. Bliau tentu  ngiri berat sama sumber daya alam kita. King Salman mbatin,  "Busyet dah, ini negeri benar-benar surga.  Sampe akar aja bisa seenak ini rasanya. Di negeriku hanya ada akar kurma dan zaitun yang gak bisa dimakan. Mestinya Indonesia yang ngasih bantuan ke Arab, bukan sebaliknya", Gitu, Mas.
"Itu baru tales Bogor, padahal di kita buanyak jenis caladium alias keladi yang edible. Misalnya Kimpul alias Busil (Xanthosoma sagittifolium) yang orang Eropa nyebutnya Taro ini. Perkedel ini bukan berbahan kentang (Solanum tuberosum) yang anggota keluarga solanaceae, tapi Busil atau gue sebut white potato dari keluarga caladium," kalau udah ngoceh soal tanaman, Si John susah disetop.