Mohon tunggu...
Gus Memet
Gus Memet Mohon Tunggu... Relawan - Santri Kafir

Ada dari satu suku kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Millenials dan GenZ Hidup di Zona Nyaman?

9 Desember 2022   07:11 Diperbarui: 9 Desember 2022   09:28 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Close The Door edisi Menlu Retno Marsudi (sumber: bonsernews.com)

Menurut Deddy, bila sikon ini keterusan, niscaya masa depan kita akan ditentukan oleh kaum weak men, umat gardeners in a war. Gawat, sungguh. Kita ada di pinggir jurang.

Maka, sebagai netijen yang baik, sinyalemen itu perlu dikonfirmasi pada yang bersangkutan dengan metoda random sampling. Iya donk...

Terpilihlah Mha, santri millenial yang memilih ngaji di pondok pesantren kecil di kaki gunung Sumbing ketimbang melanjutkan sekolah.

Setelah menyimak dengan ogah-ogahan podcast Deddy episode pinggir jurang itu, Mha ngasih klarifikasi. Verbatimly, begini katanya:

"Dad, there are soldiers for every wars. You can not judge which soldiers are better. No Dad, we're not living in a good time. It is a symptom of the old men syndrome when you say that. 

You know Dad, the hardest challange we must deal with is the existance of old men like you. Whom to blame when there are wars, global crisis, corruptions, drugs expansion... premeditated murder? Come on, Dad...

"And Dad, have you already read "Father Forgets" by W. Livingstone Larned in Dale Carnegie's book "How To Win Friends and Influence People"? I watched "Close The Door",  you should read the book!" (John Doe's monologue)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun