Lalu ia meletakkan hape-nya, kembali bersandar, memejamkan mata, dan hilang kesadaran.
Lewat subuh sekarang. Nada polyphonic curiousity menyentak kesadarannya yang ditelan mimpi absurd. Apa lagi?
Pram ingin tertawa melihat notifikasi yang tampil di layar hapenya. Siapapun pemilik akun di seberang sana, apakah itu orang iseng atau sekadar mesin berkecerdasan artifisial,  ia tidak peduli.  Ia orang beriman, ia percaya pada Tuhan, dan kali ini Tuhan membalas pesannya: sebuah V-Card bertuliskan Maryono Supreme.Â
Pram mengonversi V-Card itu menjadi kontak baru dan dengan gugup menulis pesan. Maryono Supreme, dia merasa pernah mendengar nama itu. Oh ya, subuh belum lama lalu. Sepertinya sampai terang tanah dia harus bersabar dan berdebar-debar. Apa kelanjutan kisah hidupnya esok yang sampai saat ini terasa begitu.... konyol!
(bersambung)Â
*) Orang Orang Tua Kurang Kerjaan
**) Pram pernah mencoba voice call dan video call, berdering, tapi tak diangkat. Jadi, dia bertambah yakin kalau akun Tuhan itu tidak salah nomor, mungkin bot, mungkin orang kurang kerjaan. Tapi siapa tahu?