SETIAP KALI ADA NAMAMU
oleh: J.A PAKPAHAN (JACK CAPTAIN)
Setiap kali aku ingin sambut udara pagi,
Namamu menjelma hutan-hutan gersang terbakar
Teriak, air mata menuntut reboisasi
Setiap kali aku ingin makan,
Namamu menjelma padi-padi di tumpukan batu-batu kecil
Berlabel beras kemiskinan
Setiap kali aku ingin berjalan di malam hari,
Namamu menjelma obor-obor serta cahaya bulan
Di ujung timur negara kesatuan
Setiap kali aku bercita-cita,
Namamu menjelma anak-anak kecil yang masih sibuk dengan koran serta dagangannya
Di jalanan kota!
Setiap kali aku ingin percaya,
Di namamu!; pencuri-pencuri bersumpah atas nama Tuhannya
Kemudian menjadi penghianat!
Setiap kali aku ingin bicara,
Di namamu!; ketukan palu terjual bebas untuk membungkam serta menindas
Tangan kanan Tuhan sakti!
Setiap kali aku ingin menuntut,
Di namamu!; burung garuda berada di bawah kaki raja bertahta di sana!
Semua baik baginya
Ibu
Rumahmu semakin sempit!
Bernapas pun terasa sangat sulit
Aku di paksa setiap detik menghirup racun kemunafikan
O, ibu
Belum genap seabad kata merdeka terus terdengar menggelegar bak petir tanpa hujan
Lalu, mengapa setiap waktu aku tetap terpenjara dalam namamu?
Setiap tahun, setiap bulan, setiap jam dan setiap detik
Engkau menjelma penjahat yang terus saja membuatku tercekik!
Jambi, 27-09-2022
Â