Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Begini Cara Real Betis Tangkal "Efek Xavi" Barcelona!

5 Desember 2021   16:11 Diperbarui: 13 Desember 2021   08:13 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana cara menetralisir "efek Xavi" yang ditandai dengan dua kemenangan beruntun Barcelona di Liga Spanyol sejak ditangani Xavi Hernandez?

Adalah Manuel Pellegrini, pelatih Real Betis sekaligus insinyur sipil asal Chile yang menemukan antidote untuk menangkal efek tersebut pada laga la Liga Sabtu petang 4 Desember 2021 kemarin.

Prinsip sepak bola Xavi Hernandez secara umum adalah falsafah bermain Barcelona pada jaman Xavi bermain di sana. Intinya adalah sepak bola menyerang dan dominasi bola. Semakin besar persentase penguasaan bola, semakin dekatlah tim Xavi dengan kemenangan.

Xavi menganut sistem 3 gelandang menyerang, 4-3-3 yang cepat berubah menjadi 2 blok depan- belakang 4-1-4-1 saat bertahan atau kehilangan bola sambil melancarkan counter pressing yang ketat.

Dengan artileri penyerang sekelas Coutinho, Depay, atau Dembele, efek Xavi bisa sangat mengerikan bagi pertahanan tim manapun. Counter pressing ketat tim Xavi yang sama dengan sistem peninggalan Guardiola akan membuat lawan gampang groggy dan melakukan kesalahan.

Satu hal yang jelas terlihat dari taktik Pellegrini untuk menjinakan efek Xavi adalah membiarkan Barcelona mendominasi penguasaan bola yang dikombinasi dengan zonal marking yang disiplin sejak dari lini tengah ke belakang.

Bermain cerdik dengan pola 4-2-3-1, Pellegrini memastikan lini belakang yang kokoh dengan memainkan Moreno-Ruiz-Bartra-Belerin plus duet pivot Guido dan Guardado. 

Menghadapi pola menyerang Barca, mau tidak mau El Ingeniero harus menerapkan pressing yang ketat dan Betis memainkan hal ini sejak di lini tengah. 

Secara unik, sistem 4-2-3-1 Pellegrini memungkinkan selalu adanya satu orang pemain lini tengah atau belakang yang akan berdiri berjaga di belakang rekannya yang sedang melakukan pressing terhadap pemain Barca yang memegang bola. Pemain ini harus selalu siap menyambar bola muntah dari hasil duel rekannya untuk kemudian memulai serangan balik yang cepat.

Efek Xavi dari Barcelona berhasil menekan Betis selama 15 menit awal pertandingan. Tridente yang dibentuk Coutinho-Depay-Abde cukup lancar mendapat pasokan bola dari Nico-Busquet-Gavi. Dalam beberapa kesempatan Jordi Alba yang memainkan partainya yang ke-400 bersama Barca, naik cukup jauh ke depan sebelum memberikan pass yang matang ke Coutinho yang memainkan peran 9 palsu yang ditinggalkan Messi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun