Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Konteks dan Inti Laporan Pelecehan Seksual di Gereja Perancis

6 Oktober 2021   10:04 Diperbarui: 6 Oktober 2021   11:38 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisi luar Sanctuaires Notre-Dame de Lourdes (dokpri)

 Komisi independen menyimpulkan bahwa Gereja sebagai institusi belum memberikan pembelaan dan perlindungan pada para korban. Hukum kanonik Gereja sangat lemah dan tidak berfungsi untuk melindungi dan membela para korban. Di sisi lain Komisi juga menemukan bahwa institusi Gereja Katolik Perancis kurang memahami dan menghormati kewajiban-kewajiban hukum negara. 

Selama periode 1950 - 1970, sikap dominan dari Gereja Katolik Perancis adalah menutupi skandal yang terjadi sambil berusaha menyelamatkan sang pelaku pelecehan dan menutupi identitas atau keberadaan para korban dengan segala daya upaya agar mereka diam.

Antara 1970 dan 1990, masalah pelecehan seksual anak-anak dikesampingkan karena Gereja Katolik Perancis mengalami krisis panggilan imam. Hal ini memengaruhi cara penanganan para imam yang diketahui bermasalah. 

Sejak 1990, sikap Gereja Katolik Perancis telah mengalami kemajuan yang ditandai dengan pengakuan atas adanya korban-korban pelecehan seksual di dalam Gereja, meskipun belum disertai dengan pertanggungjawaban. Sejak 2010, kemajuan sikap ini semakin berkembang dengan secara eksternal dibawanya berbagai kasus ke ranah hukum negara, pemberian sanksi secara hukum Gereja dan semakin dihapuskannya usaha-usaha penyelesaian kasus secara internal.

Apa inti rekomendasi komisi independen?

Komisi independen memberikan serangkaian rekomendasi untuk dilakukan oleh Gereja Katolik Perancis. Inti dari rekomendasi tersebut adalah:

  • Gereja Katolik Perancis harus mengakui fakta bahwa telah terjadi kasus-kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak secara masif dan dalam skala yang besar
  • Gereja Katolik Perancis harus mengambil langkah-langkah perbaikan, antara lain dengan menetapkan bahwa para pelaku dan sistem harus bertanggung jawab terhadap terjadinya kasus-kasus pelecehan seksual
  • Gereja Katolik Perancis dan negara harus memperjuangkan dimasukannya prinsip-prinsip keadilan restoratif dalam prosedur hukum
  • Gereja Katolik Perancis tidak boleh menunda-nunda untuk mengakui dan melaporkan saat kasus kekerasan terjadi segera melakukan indeminasi dan pendampingan pada korban bahkan saat kasus tersebut masih dalam proses hukum
  • Pemerintah Gereja Katolik Perancis harus diubah untuk lebih melibatkan banyak pihak untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang. 
  • Pendidikan dalam Gereja Katolik Perancis harus menjadi media utama untuk mencegah terjadi pelecehan di masa mendatang

Sumber tulisan:

- situs Komisi Independen atas Kasus-Kasus Pelecehan Seksual di Gereja Katolik Perancis: www.ciase.fr 

- laporan lengkap dan ringkasa Komisi Independen: https://www.ciase.fr/rapport-final/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun