Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jakarta yang Akan Tenggelam, Kok Biden yang Ketar-ketir?

2 Agustus 2021   09:16 Diperbarui: 6 Agustus 2021   12:01 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan mangrove & tanah reklamasi di utara Jakarta (Dokumentasi pribadi)

Secara singkat tanggul ini direncanakan membentang sepanjang 32 km untuk melindungi Teluk Jakarta dengan ditopang oleh 17 pulau buatan hasil reklamasi yang jika dilihat dari angkasa akan membentuk burung Garuda yang mengembangkan sayapnya. Tujuan tanggul laut ini jelas untuk membendung dampak naiknya permukaan air laut yang menyebabkan banjir pasang di utara Jakarta. 

Banyak pihak yang mengkritisi tanggul ini karena dianggap tidak membenahi akar persoalan yaitu penurunan permukaan tanah. Ide tanggul ini juga dikecam sebagian kalangan karena dianggap justru akan menjebak Jakarta dalam genangan karena mempersulit sungai-sungai untuk membuang air ke lautan. 

Sudah terbangun 4 pulau penopang, Gubernur Anies menghentikan pembangunan proyek ini sejak akhir 2018 karena pembangunan pulau-pulau reklamasi sebagai penopang tanggul diduga tidak disertai hasil analisis dampak lingkungan yang semestinya. 

Kedua, peraturan daerah tentang pajak air tanah (Perda no 38 tahun 2017) yang dikeluarkan pada masa Plt. Soni Sumarsono. Turunnya permukaan tanah di Jakarta yang utamanya disebabkan oleh pemompaan air tanah ke permukaan oleh gedung-gedung dan perumahan warga hanya di-disuasi dengan pemajakan. 

Ketiga, berbagai peraturan dan proyek pembangunan sumur resapan. Untuk mencegah turunnya permukaan tanah, pembangunan sumur resapan air hujan adalah salah satu tindakan yang diandalkan pemprov DKI. 

Gubernur Wiyogo Atmodarminto adalah gubernur pertama yang mewajibkan pembuatan sumur resapan sebagai syarat mendapat izin membangun gedung di DKI lewat Pergub 20/2013. 

Kementerian Lingkungan lewat kepmen 12/2009 juga mensyaratkan pembuatan sumur resapan dalam perijinan pembangunan gedung-gedung untuk kepentingan usaha. 

Gubernur Anies sendiri yang dalam pemerintahannya mencanangkan untuk membangun 1,8 juta sumur resapan baru bisa membangun 15 ribu sumur (Suara.com 24 Februari 2021). 

Empat, pembesaran kapasitas sungai, terutama Ciliwung. Kapasitas sungai sebagai wahana membuang air hujan ke laut memegang peranan penting untuk mencegah tenggelamnya Jakarta. 

Pendalaman, pelebaran, dan penguatan dinding sungai yang gencar dilakukan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dengan merelokasi warga yang tinggal di bantaran kini mengalami perlambatan di masa pemerintahan Gubernur Anies yang menolak untuk merelokasi warga. 

Akhirnya bisa disimpulkan bahwa sangat wajar Joe Biden untuk kethar-kethir akan masa depan Jakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun