Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Tuhan, Recehkanlah Hatiku!

13 Juli 2021   18:02 Diperbarui: 14 Juli 2021   05:29 1753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartun Michael Kountouris (politico.com)

Bagaimana cara mem-boost asupan humor-humor tersebut? Di sini saya bagikan tiga tips-nya.

Pertama, berdoa mohon pada Tuhan: "Ya Tuhan recehkanlah hatiku"

Mengutip Subarkah (2016), pengamat humor terbesar Indonesia, alm. Arwah Setiawan pernah menyatakan bahwa humor dalam budaya Indonesia ini masih diperlakukan layaknya "pembantu".  Artinya bahwa dalam hidup kita ini humor atau canda masih dipandang sebagai suatu kegiatan remeh-temeh. Aktifitas yang dianggap sekedar membuang waktu atau dilakukan oleh orang-orang yang kebanyakan waktu, kekurangan pekerjaan.

Humor dalam budaya kita seakan masih ada pada lapisan bawah. Kita terlalu munafik untuk mengakui kebutuhan kita akan humor. Entah karena tuntutan pekerjaan, atau tuntutan sosial, pencintraan (imaging) sudah menjadi begitu melekat dalam keseharian kita yang menyebabkan kita tidak lagi berlaku apa adanya. Dalam situasi ini tersenyum, tertawa sebagaimana bentuk emosi lain seperti marah atau menangis menjadi hal yang harus diukur. Kita seakan dipaksa mengantisipasi terlebih dahulu efek senyum atau tawa kita pada persepsi orang di sekitar entah itu di alam nyata maupun di alam media sosial.

Alih-alih membawa humor ke lapisan atas budaya sehari-hari, adalah lebih mudah untuk membawa kita sendiri ke bawah, untuk sekedar menemukan atau mengais-ngais humor di dasar kehidupan. 

Minta pertolongan Ilahi untuk merecehkan hati adalah suatu cara. Hati yang receh artinya hati yang mudah melihat kelucuan, kejenakaan di sekitar kita. Hati yang receh juga berarti hati yang usil, hati yang penuh ide yang tidak penting atau tidak berguna. Namun sekali lagi seperti dikatakan Martin et al., (ibid.), hal seperti ini bisa menjadi humor yang yang membangun atau mengakrabkan. 

Kedua, nikmati "kiriman bunga" di grup WA

Pernah lihat atau mendapat kiriman bunga di pagi hari di grup-grup perpesanan alias WA? 

Terserah engkau setuju atau tidak, tapi ini adalah salah satu hal yang sangat menggembirakan buat saya di pagi hari saat membuka grup-grup tersebut.

Contoh gambar bunga di grup WA alias grup perpesanan (dokpri)
Contoh gambar bunga di grup WA alias grup perpesanan (dokpri)

Entah bagaimana kamu memandang kiriman gambar bunga di grup WA alias grup perpesanan ini. Bisa sebal, bisa tanpa perasaan, atau bisa bahagia seperti saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun