Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Kolonial 1: Jam Enam Tet!

16 Desember 2020   08:10 Diperbarui: 16 Desember 2020   08:17 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Mungkin pembaca yang berbahagia sering mendengar lawan bicara berkata, "nanti saya datang jam enam tet!" atau "kita mulai rapatnya jam sepuluh tet ya!"

Kalimat-kalimat percakapan atau colloquial seperti itu sepintas terdengar biasa-biasa saja. Penggunaan kata tet sudah secara umum dipahami sebagai pengganti kata tepat. Dalam dua kalimat di atas sang penutur menyatakan bahwa ia akan datang tepat jam enam atau akan memulai rapat tepat pada jam sepuluh.

Darimana asal kata tet?

Sepintas mungkin pembaca yang budiman akan berpikir bahwa tet berasal dari bunyi lonceng jam atau alarm jam weker (wakker). 

Tapi cobalah sidang pembaca yang budiman mencoba mencari di mana ada bunyi lonceng jam atau alarm weker yang berbunyi tet. Nyaris tidak ada karena, bunyi tet pada umumnya adalah bunyi bel pintu atau bel yang ditekan oleh para peserta kuis Keluarga Lifebuoy atau atau cerdas cermat atau cepat tepat di televisi.

Selidik punya selidik kata tet berasal dari kata tijd. Kata tijd adalah kata benda dalam bahasa Belanda yang berarti waktu. 

Pengucapan kata tijd dalam bahasa belanda adalah teit dengan huruf "e" yang dilafalkan taling yang sepintas terdengar nyaris sama dengan pelafalan kata tet.

Dalam konteks untuk menyatakan ketepatan waktu maka idiom yang digunakan adalah op tijd. Misalnya  untuk menyatakan bahwa seseorang akan datang tepat atau sebelum waktu yang ditentukan atau tidak akan datang telat maka seorang penutur bahasa Belanda akan mengatakan "Ik zal op tijd komen."

- sehabis sarapan, Jakarta, 16 desember 2020-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun