Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

PSBB Hanya Kurangi 1,6% Positivity Rate

1 Oktober 2020   00:21 Diperbarui: 1 Oktober 2020   00:25 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: corona.jakarta.go.id

16 hari penerapan PSBB jilid II di DKI Jakarta sejak 14 September 2020 tentu membuat kita bertanya: seberapa jauh dampak kebijakan ini dalam meredam pandemi COVID-19  di Jakarta?

Beberapa waktu yang Gubernur DKI, Bapak Anies Baswedan secara kualitatif menyatakan bahwa penerapan PSBB II berhasil melandaikan kurva pertambahan kasus COVID-19 di Jakarta.

Pernyataan Bp. Baswedan ini sukar dibuktikan karena angka kasus baru per harinya di DKI sangatlah fluktuatif.

Penulis mencoba melihat dampak PSBB II ini dengan melihat rata-rata positivity rate, yaitu persentase kasus positif terhadap jumlah test yang dilakukan.

Dengan menggunakan data dari https://corona.jakarta.go.id/id/data-pemantauan penulis menghitung rata-rata positivity rate pada 16 hari sebelum PSBB dijalankan yaitu periode 29 Agustus 2020 - 13 September 2020 dan pada 16 hari pertama pemberlakuan PSBN II yaitu 14-29 September 2020.

Hasilnya: rata-rata positivity sebelum PSBB II adalah 12,7% sementara rata-rata positivity rate selama PSBB II adalah 11,1% (hasil signifikan pada p<0,06).

Ini berarti bahwa pada masa 16 hari sebelum PSBB II diterapkan rata-rata ada 12.7 kasus positif dari setiap 100 test yg dilakukan, sementara semenjak PSBB II diterapkan, rata-rata ada 11,1 kasus positif untuk setiap 100 test yang dilakukan. PSBB jilid II hanya mengurangi 1,6 jumlah kasus positif dari setiap 100 test yang dilakukan.

Sekecil itukah efek PSBB II? Ya sekecil itu.

Angka ini akan terlihat semakin kecil jika kita menghitung pengorbanan ekonomi masyarakat luas yang sudah terjadu selama 16 hari ini akibat berbagai pembatasan yang dilakukan. Belum lagi kalau kita melihat berapa besar nilai saham yg dijual pihak asing yg ditandai dengan pelemahan IHSG pada penutupan setiap harinya sejak 14 September yang lalu.

Sudah saatnya kebijakan PSBB II digantikan oleh suatu kebijakan lain yang lebih pintar dan jauh lebih efisien untuk meredam COVID-19 di DKI . Semakin lama PSBB II diterapkan terus di Jakarta akan semakin parah juga dampak ekonomi yang terjadi sementara penyebaran COVID-19 tetap tak terbendung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun