Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kisah Melankolis dari Kampung di Perancis

29 Januari 2015   13:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:10 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_366477" align="aligncenter" width="560" caption="Pusat desa Luçay-le-Mâle (dok.pribadi)"][/caption]

"Dix francs s'il vous plaît.."

« Sepuluh francs .. », begitu kata Simbah alias nenek Tua yang berusia sekitar 80 -an sambil mengangsurkan 6 butir telur ayamnya pada saya. 6 butir telur ayam kampung yang segar yang masih tertempeli sisa-sisa jerami dan kotoran ayam.

Simbah Tua yang masih menghitung dalam mata uang lama « francs » itu masih beternak ayam petelur kecil-kecilan. Telur-telur itu hanya dijual kepada tetangga-tetangganya di desa atau « commune » Luçay-le-Mâle atau yang umum disebut « Luçay »yang berada di kabupaten (dépatement) Indre di wilayah (région) Centre tengah-tengah negeri Perancis.

Terenyuh sekaligus terpuruk manja (halah...), saya angsurkan uang dua euros kepada Sang Simbah.

"Non, jeune homme, c'est trôp!" kata Simbah itu menolak keping uang saya yang katanya kebanyakan.  Baru setelah agak memaksa, akhir Simbah menerima juga dua euros itu dengan tersenyum.

Desa Luçay hanyalah satu dari ratusan commune di Perancis yang seakan hidup di antara dua dunia: dunia modern dan dunia agraris yang tradisional yang saling berlomba berebut pengaruh.

Dunia modern lewat industrialisasi terutama di kota-kota besar terbukti telah menyedot banyak penduduk pedesaan untuk pergi meninggalkan kampung. Di Perancis periode urbanisasi atau "exode rural" terjadi antara sekitar tahun 1945 (setelah berakhirnya perang dunia II) dan pertengahan dekade 70-an[1]. Luçay tidak terkecuali: jumlah penduduk desa ini turun dari 1841 di tahun 1945 menjadi 1734 di tahun 1954.

Untung saja efek urbanisasi itu tidak berlangsung lama. Tumbuhnya industri mobil MATRA di kota Romorantin yang hanya berjarak  hanya 40 km dari Luçay yang secara langsung menciptakan banyak kegiatan ekonomi di wilayah tersebut dan mendongkrak jumlah penduduk Luçay dari sekitar 1800 jiwa di awal dekade 60-an hingga mencapai nyaris 2500 jiwa di pertengahan dekade 80-an[2].

[caption id="attachment_366478" align="aligncenter" width="560" caption="Toko daging failit (dok.pribadi)"]

14224863761499917814
14224863761499917814
[/caption]

Sayang bahwa perusahaan yang terkenal sebagai pembuat serie Renault Espace ini akhirnya bangkrut dan tutup sepenuhnya pada tahun 2003 akibat kegagalannya memproduksi serie Renault Avantime.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun