Mohon tunggu...
JOKO MURSITHO
JOKO MURSITHO Mohon Tunggu... -

SOSIOLOG - ALUMNI UNIVERSITAS INDONESIA PELATIH PEMBINA PRAMUKA.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wawancara Imajiner dengan HB XI (3)

11 April 2018   14:17 Diperbarui: 11 April 2018   15:02 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hening sepi, sang pawana bertiup menembus nurani memuntahkan imajinasi.

JM: Salam Pramuka ! Kak Sultan, saya sadar memang luar biasa pentingnya staf kwartir Gerakan Pramuka itu dalam ikut serta mewarnai maju mundurnya sebuah gerakan.... Kenapa jaman Sultan dapat memperoleh staf yang memiliki kualitas tinggi? Bahkan sekarang yang masih tersisa pun walaupun sudah sepuh tapi semangatnya, pengorbanannya terhadap Gerakan Pramuka masih tetap tinggi, apa rahasianya kak Sultan.

HB IX: Yaa..., semuanya itu harus berani berakit-rakit ke hulu.., berenang-renang ketepian. Bukan asal comot, dan bukan asal kenal. Saya kumpulkan dulu informasi tentu saya dengan kak Azis Saleh, para andalan nasional  dan juga para ketua Kwartir Daerah pada waktu itu aktif membantu. Sehingga saya mendapatkan orang-orang yang tidak sembarangan. Mereka memiliki wawasan yang luas, keterampilan tinggi, dan perilaku yang jujur, sopan, ramah, ... hebatnya lagi mereka ini adalah orang-orang yang pandai menghargai orang lain.  

JM: Luar biasa kak Sultan. Andalannya hebat-hebat stafnya juga hebat-hebat. Inilah yang menjadikan Gerakan Pramuka dikagumi, digandrungi dan diimpikan oleh setiap generasi muda. Tapi waktu baru berdiri di tahun-tahun awal itu masih banyak yang belum tertarik lho kak Sultan, termasuk saya. Karena waktu itu seragamnya masih seperti anak sekolah, baju putih, bawahan dril, nampaknya belum gagah.

HB IX: Yaa saat itu termasuk kamu kan dari pandu?  Bahwa ada hampir 100 organisasi kepanduan yang nasional, bahkan ada yang lokal,yang  hanya terdapat di Yogya, di Solo, di Jawa Barat..., bahkan ada yang hanya di dalam keraton saja, atau di satu kecamatan saja ...yang seragamnya ya variatif sekali ..., jumlah warna seragamnya ya sama banyaknya dengan jumlah organisasi kepanduan yang ada.  Sulit untuk membuat warna yang sekaligus dapat disepakati oleh mereka. Nah disitulah kami berpikir keras..., berdiskusi, menyatukan semua unsur gerakan kepanduan yang pernah  ada, menyatukan unsur budaya Indonesia yang bisa disepakati oleh mereka. Akhirnya terciptalah warna bumi Indonesia - coklat mda dan coklat tua, lambang tunas kelapa yang di semua pulau di Indonesia yang jumlahnya 17.504 ... tersebut tegak berdiri pohon kelapa yang berguna dari akar sampai daunnya. 

JM: Bagaimana pandangan kak Sultan terhadap Gerakan Pramuka saat ini.

HB IX: Ya.., harus dibangkitkan kembali semangatnya, daya juangnya, daya ungkitnya sehingga Gerakan Pramuka benar-benar menjadi wadah pilihan utama bagi kegiatan generasi muda. Tentu harus dibenahi secara internal dan secara eksternal. Secara internal SDM nya ditingkatkan kualitasnya. Maka harus ada pendidikan dan latihan untuk para andalan...,ini yang kalian lupa. Demikian juga harus ada diklat untuk staf. Lebih-lebih masa kalian saat ini ini tidak berkesempatan memperoleh andalan yang hebat dan staf yang hebat. Jadi diklat merupakan sesuatu yang wajib dilakukan.  Secara eksternal Kwartir harus bisa merangkul, bekerjasama dengan pemerintah, dengan lembaga-lembaga ekonomi, sosial, pendidikan, dlsb yang siap untuk mendukung Gerakan Pramuka. Nah kalian harus ingat bahwa Gerakan Pramuka itu bukan milik kamu sendiri..., tetapi milik seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu pemimpin yang pandai adalah pemimpin yang bisa menggerakkan potensi bangsa Indonesia baik yang internal maupun yang eksternal. 

JM: Yaa....yaaa...benar Sultan. Mudah-mudahan para pemimpin kwartir mulai dari Ranting sampai Nasional membaca anjuran Sultan. Lha terus yang melatih  para andalan dan staf ini siapa yaa?

HB IX: Ya Kalau andalan Ranting dilatih oleh para pelatih terbaik yang di kwarcabnya. Andalan Cabang dilatih pelatih terbaik di kwardanya. Andalan Daerah dilatih pelatih terbaik yang berkualifikasi nasional. Kalau andalan nasional yang dilatih pelatih terbaik yang berkualifikasi internasional. Bisa juga minta bantuan pelatih berkualifikasi internasional dari negara tetangga. Yang penting setiap pelatih itu harus dapat menjadi teladan. Ia harus cerdas spiritualnya, emosionalnya, sosialnya, intelektualnya, dan fisik atau kinestetiknya. Wiss ...yaa?

JM: Terima kasih kak Sultan..., sebuah pelajaran yang sangat bermanfaat bagi kami. Salam hormat kak Sultan.

HB IX: Yaa...sama-sama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun