Mohon tunggu...
Joko Susilo
Joko Susilo Mohon Tunggu... Human Resources - all about me

sport enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Diary

Teman tapi Saudara

2 Desember 2021   14:15 Diperbarui: 2 Desember 2021   14:28 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara. Tidak berarti sahabat lebih penting dari saudara. Bukan maksud mengecilkan arti saudara dan mengagungkan sahabat. Hanya saja hidup kita akan lebih berarti jika dalam hidup kita menemukan teman rasa saudara. Yang mungkin dalam perjalanan atau pelarian kita hadir menemani kala saudara sedang jauh, terhalang jarak, waktu.

Mereka yang tanpa kesamaan ayah atau ibu, tidak ada pertalian darah, namun peduli. Tanpa berharap imbalan, dan hanya berminat dalam tumbuh kembang kita secara pribadi. Mereka yang terus mendorong saat kita terlalu lama berhenti di tempat. Mengangkat dari jurang depresi, membersihkan kalut pikiran kita hasil dari khawatir berlebih. Ada juga mereka yang sudah mengizinkan berbagi pengalaman bahagia menjadi memori bersama.

Tulisan ini hanya untuk memberitahukan tentang betapa beruntungnya kita yang dikelilingi oleh luasnya persahabatan. Ada yang datang dan pergi dalam jangka waktu yang singkat, ada yang tinggal lebih lama. Datang dengan membawa senyum, getir, luka, bahagia, tinggal kau sebut saja. Pergi dengan meninggalkan memori menyenangkan dan air mata. Ada yang kau ingat hingga sekarang. Mungkin ada beberapa yang jatuh dari celah ingatan kita, tapi tanpanya hidup mungkin akan jadi jauh berbeda. Tulisan ini tidak menyebut nama supaya berlaku jamak. Bukan hanya ditujukan untuk satu pribadi istimewa. Sepicis apapun terasa, tapi kehadiran kalian membentuk jalan setapak hidupku hingga mengantarku sampai di tempat ini. 

Makasih ya sahabat, saudaraku. Dimanapun kau berada dan semoga tulisan ini sampai dihatimu. Karena aku menuliskannya dengan hati yang mengasihimu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun